Meskipun ujian nasional (UN) bukan lagi sebagai syarat kelulusan, namun bukan berarti persiapan juga dikurangi, persiapan menghadapi UN hendaknya tetap dimaksimalkan, termasuk juga campur tangan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Melawi, hal tersebut disampaikan Anggota Komisi A DPRD Melawi, Taufik. <p style="text-align: justify;">Ia mengimbau pada setiap sekolah se-Kabupaten Melawi untuk tetap melakukan persiapan dengan maksimal tanpa mengurangi bobot pembelajaran demi mencapai kualitas dan prestasi. Selain itu, jika sebelumnya pihak sekolah dan guru hanya mengejar target kelulusan siswa dalam pelaksanaan UN, namun untuk saat ini diharapkan pihak sekolah harus memperhatikan bagaimana siswa dapat dibimbing dan diarahkan pada jalur pendidikan yang benar.<br /><br />“Walaupun saat ini lembaga SMA/SMK dialihkan wewenang ke Provinsi Kalbar, bahwa Disdikbud Melawi juga tetap melakukan pengawasan atau pembinaan, sehingga kualitas UN tetap tercapai di Melawi. Tidak dibenarkan pihak sekolah dan guru yang lebih mengejar target kelulusan siswa saja, namun kualitas dan prestasi terabaikan,” paparnya, kemarin.<br /><br />Menurut pria yang juga ketua Majelis Adat Budaya Tiong Hua (MABT) tersebut, pada tahun sebelumnya, nilai UN dijadikan patokan kelulusan, sehingga kerap menjadi salah satu ujian yang ditakuti oleh sebagian besar pelajar, karena penetapan standar nilai UN yang terus meningkat. <br /><br />Sementaara itu, Plt. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Melawi, Joko wahyono mengatakan, tahun ini, terdapat perbedaan dari tahun sebelumnya. Selain daripada UN juga diadakan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).<br /><br />Berkaitan dengan itu, pihaknya sudah melakukan persiapan termasuk UNBK yang menggunakan Komputer. Dimana nantinya aka nada try out yang dibimbing lansung oleh tenaga teknis dari Provinsi. Namun begitu, pihak sekolah juga diminta melatih para pesertaUNBK dalam menggunakan computer dan mengerjakan soal menggunakan computer.<br /><br />“Sementara untuk USBN dan UN. Pihak sekolah diminta mulai untuk melakukan pelajaran tambahan dan memberikan latihan-latihan soal kepada para peserta UN. Agar pada UN nantinya bisa memperoleh hasil yang baik serta kualitas siswanya juga bagus,” paparnya. (KN)</p>