Disekolahkan Pemkab, Lulusan Kedokteran Malah Mengabdi Di Daerah Lain

oleh
oleh

Hampir setiap tahun Pemkab Melawi menyekolahkan calon dokter ke Fakultas Kedokteran Untan. Sejak dari masa bupati Melawi pertama, sudah ada 30 dokter dan calon dokter yang masuk ke Fakultas Kedokteran tersebut. <p style="text-align: justify;">Persoalannya, gara-gara tak mendapat peluang bekerja di Melawi, malah ada lulusan kedokteran Untan yang masuk melalui beasiswa Pemda malah bekerja di daerah lain. Padahal, Pemkab Melawi sudah menggelontorkan dana hingga Rp 5 miliar sebagai bagian dari kerjasama bersama Fakultas Kedokteran Untan agar putra-putra terbaiknya bisa kuliah disana.<br /><br />“Ini yang kita sayangkan. Padahal kita yang ongkosin mereka untuk kuliah di kedokteran. Tapi justru setelah selesai dan menjadi dokter, mereka malah tak mengabdi di Melawi. Karena justru memang tak ada lowongan kerja untuk mereka disini,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Melawi, Ahmad Jawahir kepada sejumlah media.<br /><br />Ahmad Jawahir mengungkapkan saat ini, banyak lulusan kedokteran untan yang masuk melalui jalur beasiswa Pemda justru tak terlacak keberadaannya. Ada yang katanya sudah bekerja di Jakarta, ada yang berada di daerah lain. Tapi ada pula yang memilih tetap bekerja di kabupaten Melawi.<br /><br />“Setahu saya sudah ada 30 dokter, baik yang sedang atau sudah selesai menjalani pendidikan di Fakultas Kedokteran Untan. Lumayan juga dananya, karena dulu kita menganggarkan Rp 1 miliar setiap tahun,” ungkapnya.<br /><br />Satu hal yang juga ia temukan adalah saat ia menghadiri prosesi sumpah dokter di Untan adalah kurangnya perhatian pemerintah pada mahasiswa kedokteran asal Melawi. Bahkan ada sejumlah mahasiswa kedokteran yang bermasalah karena tak memiliki biaya atau terkena skorsing satu semester.<br /><br />“Bahkan mau fotocopy buku kuliah saja susah. Ya saya memahami juga karena saya juga pernah kuliah kedokteran,” kata Kadinkes.<br /><br />Oleh karena itu, di masa kini, Ahmad Jawahir berharap nantinya mahasiswa kedokteran atau pada lulusan kedokteran untan asal Melawi bisa mendapat perhatian pemerintah. Ia juga berharap mereka yang sudah dibiayai pemda kedepannya mendapat peluang mengabdi.<br /><br />“Karena sebenarnya kita juga butuh banyak dokter. Apalagi sekarang kita juga akan menambah 10 unit puskesmas yang siaga 24 jam,” katanya.<br /><br />Ahmad berharap memang kedepan ada tambahan anggaran untuk mengangkat dokter PTT, khususnya bagi mereka yang sudah lulus dari sekolah kedokteran. Sehingga tak ada lagi kisah disekolahkan pemda, tapi terpaksa bekerja di luar Melawi karena tak memiliki peluang.<br /><br />“Sekarang masih ada sekitar 20 an mahasiswa kedokteran yang kita sekolahkan, masih berada di kedokteran untan. Semoga nanti mereka bisa terakomodir di sini,” pungkasnya. (KN)</p>