Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah merekrut taruna perkeretaapian. <p style="text-align: justify;"><br />"Kami hanya sebatas merekrut dan menyeleksi berkas pendaftar, sedangkan tes nantinya akan dilakukan pemerintah provinsi Kalteng," kata Kepala Bidang Transportasi Darat dan Udara Dishubkominfo Kabupaten Kotim, Cok Orda Putra Legawa di Sampit, Kamis.<br /><br />Dalam perekrutan taruna perkeretaapian itu Kotim mendapat jatah sembilan orang. Jumlah tersebut bertambah dari rekomendasi sebelumnya yang hanya lima orang.<br /><br />Perekrutan taruna perkereta apian tersebut di Kabupaten Kotim akan dilakukan terhitung sejak 1-29 Mei 2015 dan berkas pendaftaran di serahkan ke Dishubkominfo Kabupaten Kotim.<br /><br />"Sampai saat ini sedikitnya sudah ada 50 pendaftar, rata-rata mereka yang baru lulus SMA/SMK sederajat. Tidak ada batasan jumlah dalam penerimaan berkas pendaftaran tersebut, namun nantinya akan di cara yang terbaik," ujarnya.<br /><br />Adapun beberapa syarat yang harus di penuhi oleh pendaftar diantara, tinggi badan untuk laki-laki 165 centimeter, perempuan 160 centimeter dan tepat 20 September 2015 nanti maksimal berusia 23 tahun.<br /><br />Untuk nilai akademik mata pelajaran Fisika, Matematika dan Bahasa Inggris dengan nilai rata-rata minimal tujuh atau rengking 10 besar dari semester 1-6.<br /><br />Pendaftar juga diwajibkan menandatangani surat pernyataan, kelakuan baik, dan yang pasti belum menikah.<br /><br />"Berapapun jumlah pendaftar yang kita kirim ke provinsi untuk mengikuti seleksi potensi akademis nantinya hanya sembilan orang," jelasnya.<br /><br />Tes dan seleksi potensi akademis dijadwal akan digelar pada Juni 2015 di Palangka Raya. Dan bagi mereka yang lulus tes nantinya akan dikirim ke Madiun untuk mengikuti pendidikan selama tiga tahun.<br /><br />Perekrutan taruna perkereta apian tersebut direncanakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di Kalteng yang rencananya akan membangun jalur kereta api pada 2017 nanti.<br /><br />"Ini adalah kesempatan yang bagus bagi putra putri daerah, karena untuk pendidikan selama tiga tahun seluruh biaya ditanggung oleh pemerintah," katanya. (das/ant)</p>