Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Barito Selatan, Kalimantan Tengah akan mempelajari penetapan Harga Eceran Tertinggi gas elpiji di daerah tersebut. <p style="text-align: justify;">Kabid Perdagangan, Disperindagkop dan UMKM Barsel, Yust Ellgoland di Buntok, Kamis, mengatakan dalam waktu dekat akan melakukan koordinasi dengan Disperindag provinsi terkait masalah tersebut.<br /><br />"Selain Disperindag Provinsi, kita juga akan berkoordinasi dengan pemerintah kota (Pemkot) Palangka Raya dan pertamina cabang Kalteng di Palangka Raya," katanya.<br /><br />Ia mengatakan, koordinasi dengan pihak Disperindag provinsi dan pemkot Palangka Raya itu untuk menanyakan tehnisnya, karena mereka telah menetapkan HET elpiji tersebut.<br /><br />"Sedangkan koordinasi dengan pihak pertamina cabang Kalteng di Palangka Raya bertujuan untuk mengetahui jumlah kuota gas elpiji bersubsidi yang disalurkan kewilayah Barsel," jelas Yust Ellgoland.<br /><br />Ia mengharapkan, dengan diketahuinya tehnis cara penetapannya tersebut, maka pihaknya akan bisa menetapkan HET gas elpiji untuk wilayah Barsel ini ke depannya.<br /><br />Berdasarkan informasi yang dihimpun Antara dari sejumlah penjual gas elpiji di kota Buntok, harga gas ukuran 3 kilogram maupun yang 12 kilogram bervariasi. Gas elpiji ukuran 3 kg antara Rp25 ribu hingga Rp 27 ribu/tabung.<br /><br />Demikian halnya dengan harga gas elpiji untuk ukuran tabung 12 kg juga bervariasi dengan harga antara Rp175 ribu hingga Rp180 ribu/ tabung. (das/ant)</p>