Dinas Perindustrian, perdagangan, Koperasi dan UMKM kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah telah menyusun draf Harga Eceran Tertinggi gas elpiji. <p style="text-align: justify;">"Kami telah melakukan penyusunan draf HET elpiji dalam rapat intern beberapa waktu lalu," kata Kabid Perdagangan, Disperindagkop dan UMKM Barsel, Yust Ellgoland, M.Si di Buntok, Rabu.<br /><br />Menurut dia, pihaknya dalam waktu dekat ini akan melaksanakan pertemuan dengan agen, pelaku usaha, Pertamina perwakilan Kalteng bersama dengan Dinas Pertambangan dan energi Barsel dan provinsi.<br /><br />Pertemuan itu dimaksudkan untuk merundingkan draf HET elpiji yang telah disusun oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barsel kepada pelaku usaha.<br /><br />Setelah adanya kesepakatan, maka hasil rapat tersebut akan disampaikan kepada Bupati Barsel untuk selanjutnya ditetapkan menjadi peraturan Bupati (Perbup) terkait hal itu.<br /><br />Mudah-mudahan pada akhir bulan Mei atau paling lambat awal Juni menjelang bulan Ramadhan nanti, HET elpiji tersebut sudah bisa ditetapkan.<br /><br />Ia mengatakan, HET elpiji yang akan ditetapkan tersebut hanya untuk ukuran tabung 3 kg, karena untuk tabung gas ukuran ini mendapat subsidi dari pemerintah pusat.<br /><br />Sedangkan HET untuk gas elpiji ukuran tabung 12 kg tidak ditetapkan lantaran untuk ukuran tersebut tidak disubsidi sehingga kita tidak bisa menentukan HET nya, jelas Yust Ellgoland.<br /><br />Berdasarkan pantauan Antara di kota Buntok, untuk harga ukuran tiga kilogram maupun yang berukuran 12 kilogram bervariasi, seperti untuk ukuran tabung 3 kg antara Rp 22 ribu hingga Rp 27 ribu.<br /><br />Demikian halnya dengan harga elpiji untuk ukuran tabung 12 kg juga bervariasi dengan harga antara Rp 175 ribu hingga Rp 180 ribu. (das/ant)</p>