Distan Kalbar: Kontrol Stok Beras Jelang Ramadhan

oleh
oleh

Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat menyarankan pemerintah daerah untuk mengontrol stok beras secara berkelanjutan dalam mengantisipasi kenaikan harga beras menjelang Ramadhan ini. <p style="text-align: justify;">"Distan tetap menyimpan data hasil panen padi di Kalbar per musim tanam. Sebanyak 70 persen kebutuhan beras itu sudah di panen di empat bulan awal tahun. Itu ada sekitar 700 ribu ton gabah kering giling," kata Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar Hazairin Haderi di Pontianak, Jumat.<br /><br />Menurut dia, terjadinya kenaikan harga beras tidak bisa diintervensi karena itu merupakan mekanisme pasar dan yang bisa melakukan operasi pasar untuk mengendalikan harga hanya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kalbar.<br /><br />Tidak hanya harga, kata Hazairin, pihaknya pun tidak bisa intervensi jika terjadi kelangkaan komoditas beras padahal ketersediaannya masih ada.<br /><br />"Kami tidak bisa apa-apa karena mereka sudah menggunakan psikologi pasar untuk itu," jelas Mantan Kepala Dinas Urusan Pangan Kota Pontianak itu.<br /><br />Dari hasil pendataan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kalbar di lapangan hanya harga beras untuk kelas menengah ke atas yang harganya naik hingga 0,62 persen, sementara harga beras lainnya relatif stabil.<br /><br />"Hingga kini kami belum akan melakukan operasi pasar karena rata-rata harga kebutuhan pokok masih relatif stabil," kata Kepala Disperindag Kalbar Soezarsono Soekran.<br /><br />Menurut dia, untuk harga beras tipe IR 42 naik 2,63 persen dan kenaikan sebesar 0,2 persen untuk beras tipe IR 2 masih dalam batas normal. Kenaikan itu karena terjadi gagal panel di daerah penghasil.<br /><br />Soezarsono mengatakan, stok beras di Kalbar masih aman, dengan perincian stok awal di gudang sebanyak 22.783 ton, dan yang telah tersalurkan 16.395 ton dari jumlah pengadaan sebanyak 21.610,41 ton.<br /><br />Angka tersebut belum termasuk dengan persediaan di Bulog mencapai 29.000 ton, katanya.<br /><br />Soekran menambahkan data tersebut menandakan ketersediaan beras di Kalbar aman, dan melalui data yang dimiliki pihaknya akan terus mengontrol pendistribusian beras oleh pedagang. <strong>(phs/Ant)</strong></p>