Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah mengimbau seluruh masyarakat setempat untuk menyerahkan kepala anjing gila setelah dilakukan pemusnahan. <p style="text-align: justify;">"Bila pemusnahan anjing gila atau yang diduga mengidap penyakit rabies dilakukan, masyarakat diharapkan menyerahkan kepala anjing ke Distanak Kotim bagi pemeriksaan atau penelitian lebih lanjut," kata Kepala Bidang Pengawasan Peternakan dan Hewan Distanak Kotim, Eka Bima Wardana di Sampit, Jumat.<br /><br />Wabah rabies akibat gigitan anjing gila masih terus menghantui sebagian masyarakat di beberapa wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Kotim.<br /><br />Masyarakat Kotim diminta waspada terhadap gigitan anjing karena dikhawatirkan anjing tersebut terinveksi penyakit rabies.<br /><br />Imbauan tersebut telah dipertegas melalui surat edaran, Distanak Kotim yang isinya masyarakat diminta untuk proaktif melapor dan menyerahkan kepala anjing yang telah dibunuh.<br /><br />Menurut Eka, setiap anjing yang mengigit manusia maka hewan tersebut harus segera dibunuh dan kepalanya diserahkan ke Distanak Kotim untuk dilakukan uji laboratorium.<br /><br />Selama ini Distanak Kotim menunggu adanya masyarakat yang mau menyerahkan kepala anjing itu, karena dari hasil laboraturium tersebut baru akan bisa memberikan kepastian mengenai dugaan anjing terinveksi penyakit rabies.<br /><br />"Kami harap jika ada pemusnahan anjing gila agar dengan cara dibunuh dan dibakar, namun kepalanya bisa diantarkan ke kami untuk dikirim ke laboraturium di Banjar Baru, Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk diteliti," katanya.<br /><br />Terkait korban meninggal dunia pasca gigitan anjing Dedo (4) warga Desa Tumbang Sangai, Kecamatan Antang Kalang, Kabupaten Kotim beberapa waktu lalu, bisa dikatakan masih dalam dugaan akibat terjangkit virus penyakit rabies.<br /><br />Anjing yang telah menggigit korban memang telah dibunuh dengan cara dibakar, namun sayangnya kepala anjing tersebut juga turut dimusnahkan. Seharusnya mereka menyisakan kepalanya dan diantar ke Distanak agar dilakukan penelitian lebih lanjut.<br /><br />Biasanya anjing yang terindikasi rabies yaitu memiliki ciri-ciri antara lain, jinak kemudian menjadi tidak menurut dan penakut terhadap pemiliknya.<br /><br />Suka menyendiri dan anjing menjadi ganas serta suka menyerang dan menggigit apa saja. Kemudian ekornya melengkung ke bawah diantara dua paha, air liur berlebihan dan bisa sampai pada tahap kejang-kejang, lumpuh, dan tidak mampu menelan pada stadium lanjut.<br /><br />Selanjutnya, bisa mengalami kematian yang terjadi dalam kurun waktu singkat, yakni antara 4-7 hari dan paling lama 14 hari.<br /><br />"Jika digigit manusia maka langkah pertama penanganannya adalah bekas luka dicuci dengan sabun atau detergen dan cuci dengan air mengalir selama 5-10 menit, lalu dikeringkan, beri alkohol atau Yodium tincture," ujarnya.<br /><br />Setelah dilakukan penanganan pertama itu, sebaiknya korban cepat dibawa ke Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat untuk penanganan lebih lanjut, katanya. <strong>(das/ant)</strong></p>