Distanakhut Pontianak Lakukan Pemantauan Dini Virus Nipah

oleh
oleh

Dinas Pertanian, Peternakan dan Kehutanan Kota Pontianak melakukan pemantauan dini terhadap virus Nipah setelah Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Barat melakukan pemeriksaan terhadap 65 ekor kelelawar di wilayah perbatasan provinsi itu. <p style="text-align: justify;">"Hal itu kami lakukan untuk antisipasi masuknya virus di Kota Pontianak. Virus Nipah itu berasal dari Malaysia. Meskipun letak geografis jauh dari kota ini, kami tetap lakukan pemantauan dini virus Nipah," kata Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Kehutanan (Distanakhut) Kota Pontianak, Aswin Dja’far di Pontianak, Sabtu.<br /><br />Menurut Aswin, virus Nipah ini banyak menyerang ternak babi.<br /><br />"Virus ini bisa menyebabkan peradangan otak. Bisa langsung menyebabkan kematian pada hewan maupun manusia," kata Aswin.<br /><br />Virus Nipah tersebut, kata dia, berasal dari kelelawar kemudian menular ke ternak babi di Malaysia.<br /><br />Ia menjelaskan bahwa virus ini sudah lama ditemukan di Malaysia, terutama di kawasan Nipah. Makanya disebut virus Nipah.<br /><br />"Yang namanya virus harus kami pantau terus lah perkembangannya," katanya menegaskan.<br /><br />Ia juga menambahkan, pihaknya akan menunggu hasil pemeriksaan laboratorium atas 65 ekor kelelawar yang diambil darahnya tersebut.<br /><br />"Jika ternyata positif tentu kami akan melakukan tindakan, mudah-mudahan saja Pontianak aman begitu pula dengan Kalbar," katanya.<br /><br />Dinas Peternakan dan Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat sebelumnya, sudah mengambil 65 contoh darah kelelawar, untuk diteliti apakah mengandung penyakit Nipah yang saat ini merebak di Malaysia.<br /><br />"Contoh darah itu kami ambil dari kelelawar yang memiliki bentangan sayap 0,5 sampai 1 meter. Karena kami mengantisipasi kemungkinan adanya penyakit menular," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Abdul Manaf Mustafa.<br /><br />Manaf menegaskan, hasil pemeriksaan diperkirakan akan keluar paling lama dua minggu ke depan.<br /><br />"Contoh darah tersebut kami ambil hampir di seluruh wilayah perbatasan," kata dia.<br /><br />Ia mengungkapkan, jika hasil laboratorium menyatakan positif darah kelelawar mengandung penyakit nipah, pihaknya akan meningkatkan survailance lebih lanjut pada ternak babi yang ada di perbatasan.<br /><br />"Kami akan ambil darah babi-babi tersebut, jika ada terkandung akan segera dilakukan pemusnahannya," tegas Manaf. <strong>(phs/Ant)</strong></p>