DKP Banjarmasin Kembangkan Bantuan Gas Metan

oleh
oleh

Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, terus berusaha mengembangkan bantuan gas metan kepada masyarakat sekitar Tempat Pembuangan sampah Akhir (TPA) Basirih yang banyak menyimpan jenis gas tersebut. <p style="text-align: justify;">Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Banjarmasin H Muhyar mengungkapkan itu di sela-sela pemantauan TPA Basirih oleh Tim Pemantau/Penilai Adipura, Rabu.<br /><br />"Kalau tahun lalu kita menyalurkan gas metan gratis dari TPA Basirih untuk sebanyak 50 rumah tangga, kini (2016) bertambah 30 sehingga berjumlah 80," lanjutnya menjawab Antara Kalimantan Selatan (Kalsel).<br /><br />Ia berencana terus menambah pemanfaatan gas metan dari TPA Basirih secara gratis kepada setempat/sekiat, seiring semakin bertambahnya pembuangan sampai sesuai kapasitas atau luasan lahan yang ada, yaitu 39 hektare lebih.<br /><br />Bantuan gas metan dari TPA Basirih hingga saat baru sebatas berupa pemenuhan bahan bakar berupa kompos gas, belum untuk penerangan rumah tangga.<br /><br />"Kita ingin menambah lahan TPA Basirih, tapi tampaknya sulit, karena miliki masyarakat dan kelihatannya tumpang tindih dalam penguasaan. Selain itu, masih menunggu rencana TPA regional," demikian Muhyar.<br /><br />Sebelumnya, petugas pos jembatan timbang TPA Basirih, menerangkan, sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir tersebut tiap hari atau dalam satu kali 24 jam sekitar 500 ton.<br /><br />Sementara itu, Tim Pemantau Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemen LHK)-Ponidi mengecek kebenaran instalasi pemberian bantuan gas metas tersebut.<br /><br />Namun pengecekan tersebut hanya pada jaringan instalasi, tidak kepada penduduk yang mendapatkan gas metan secara gratis itu, karena letaknya yang relatif jauh serta kondisi jalan ke permukiman yang sakit. (das/ant)</p>