DKP Kalbar Prediksi Gelombang Tinggi Hingga Januari

oleh
oleh

Dinas Kelautan dan Perikanan Kalimantan Barat, memprediksi gelombang tinggi di kawasan perairan laut provinsi itu hingga Januari 2013, sehingga akan berdampak pada menurunnya produksi ikan tangkap nelayan. <p style="text-align: justify;">"Produksi ikan tangkap akan menurun, kebanyakan nelayan enggan melaut, karena gelombang cukup tinggi," kata Kepala DKP Kalbar Gatot Rudiyono di Pontianak, Senin.<br /><br />Gatot menjelaskan, gelombang tinggi terjadi tidak hanya di perairan laut Kalbar, tetapi hampir semua di perairan laut Indonesia.<br /><br />"Akibatnya, saat ini harga ikan mulai naik, karena stok ikan berkurang, sementara permintaan meningkat," ujarnya.<br /><br />Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Balai Besar Wilayah II Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak, mencatat sejumlah perairan di Kalbar, mulai Senin (10/12) hingga Kamis (13/12) berpotensi terjadi gelombang tinggi mulai 2,0 meter hingga 3,0 meter sehingga berbahaya untuk pelayaran semua jenis kapal motor.<br /><br />Dari delapan kawasan perairan laut Kalbar, lima diantaranya berpotensi terjadi gelombang setinggi 2,0 meter hingga 3,0 meter, yakni perairan China Selatan utara Natuna, Kepulauan Natuna, Laut Natuna, Kepulauan Anabas, dan Sambas, sementara perairan Karimata, dan Ketapang, ketinggian gelombangnya rata-rata di bawah 1,0 meter atau aman bagi pelayaran kapal motor kecil dan sedang.<br /><br />Sebelumnya, Yudi salah seorang pedagang ikan di Pasar Puring, Kecamatan Pontianak Utara mengatakan, harga ikan mulai tinggi sejak sepekan lalu, dampak dari pasokan ikan dari nelayan berkurang.<br /><br />"Sudah sepekan terakhir harga ikan naik, karena stok berkurang, sementara permintaan tetap atau malah meningkat," ujarnya.<br /><br />Yudi menjelaskan, naiknya harga jual ikan karena harga yang mereka beli ke agen juga naik.<br /><br />"Kami terpaksa menaikkan harga ikan, karena harga beli di agen juga mengalami kenaikan hingga 50 persen," ujarnya.<br /><br />Menurut Yudi, selain mahal, ikan yang dijual juga tidak banyak jenisnya, hanya ikan tongkol dan udang, sementara ikan kembung sulit di dapat.<br /><br />Dari pantauan di lapangan, harga ikan tongkol naik menjadi Rp20 ribu/kilogram dari sebelumnya Rp15 ribu/kilogram, ikan kembung dari Rp20 ribu/kilogram menjadi Rp25 ribu/kilogram, udang dari Rp27 ribu/kilogram menjadi Rp32 ribu/kilogram. <strong>(phs/Ant)</strong></p>