Dinas Kelautan dan Perikanan Kotabaru Kalimantan Selatan segera mengucurkan dana sekitar Rp2 miliar melalui program pengembangan usaha mina perdesaan kepada nelayan kurang mampu di daerah itu. <p style="text-align: justify;">Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kotabaru H Talib, Rabu, di Kotabaru mengatakan, dana tersebut akan diserahkan kepada sekitar 10 kelompok masing-masing beranggotakan 10 orang nelayan kurang mampu.<br /><br />"Setiap nelayan akan mendapatkan dana sekitar Rp10 juta untuk modal usaha menangkap ikan," katanya.<br /><br />Dana tersebut diharapkan untuk membeli alat tangkap bisa berupa perahu dan mesin, jaring ikan atau peralatan tangkap yang lainnya.<br /><br />Agar program tersebut tidak salah sasaran, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kotabaru melakukan seleksi cukup ketat terhadap proposal dari nelayan yang masuk.<br /><br />Selain itu, DKP juga akan melakukan pengawasan secara langsung di lapangan atau kelompok agar jangan sampai ada anggota kelompok yang mendapatkan dana untuk dibelikan yang lain selain peralatan tangkap.<br /><br />"Kami juga khawatir dana tersebut dibelikan pesawat televisi atau kendaraan, itukan menyalahi aturan," paparnya.<br /><br />Terlebih, ujar dia, bantuan itu langsung ke rekening kelompok nelayan, sementara DKP hanya mengawasi dari kejauhan.<br /><br />Meskipun hibah, lanjut Talib, anggota kelompok nelayan diharapkan dapat menggulirkan dana tersebut kepada anggota kelompok yang belum mendapatkan agar lebih bermanfaat.<br /><br />Dengan pola trersebut, DKP Kotabaru berharap jumlah nelayan kurang mampu terus berkurang.<br /><br />Menurut dia, sejak terjadi krisis ekonomi dan kenaikan harga BBM menyebabkan banyak nelayan tradisional di Kotabaru terpuruk tiodak bisa melaut karena tidak memiliki alat tangkap. <strong>(phs/Ant)</strong></p>