Dokter Spesialis Kandungan RSUD Sintang yang saat ini masih hangat di beritakan baik itu media cetak maupu media elektronik yang melakukan pengusiran terhadap pasiennya beberapa waktu lalu, terancam mendapat sangsi dari tiga organisasi seperti Badan Kepegawaian Daerah (BKD) , Rumah Sakit Ade M joen Sintang dan Organisasi Profesi Ikatan Dokter Spesialis Kandungan (POGI). <p style="text-align: justify;">Menurut Direktur Rumah Sakit Ade M Joen Sintang dr. Harysinto Linoh saat di wawancara sejumlah awak media di ruang kerjanya Selasa (21/10/2014) mengatakan pihaknya sejauh ini sudah membentuk tim untuk mengetahui sejauh mana kasus pengusiran yang di lakukan oleh dr Bambang terhadap pasiennya.</p> <p style="text-align: justify;"><br />“Tim telah melakukan wawancara dengan dokter Bambang , hasilnya akan dikonsultasikan pada BKD dan POGI”. <br /><br />Selanjutnya untuk mengkroscek itu semua, kami akan memanggil keluarga pasien, dan bila seluruh pengakuan terkumpul baru kami akan mempertimbangkan menjatuhkan sanksi pada dikter yang bersangkutan, kata Sinto. <br /><br />Kosekwensi atas sanksi ini dapat saja menyangkut kepegawaian karena dokter tersebut merupakan PNS yang tercatat di BKD Sintang, selain itu dapat pula sanksi organisasi profesi berkaitan dengan kode etik kedokteran dan sanksi dari Rumah Sakit Ade M Joen Sintang. <br /><br />“Kami sangat menyanyangkan hal ini dapat terjadi, meski saya belum tahu persis apakah laporan ini benar, sebab kami juga masih melakukan penyelidikan,” kata Sinto. <br /><br />Bila terbukti, lanjut Sinto Rumah sakit dapat memberikan surat peringatan hingga pembatasan kewenangan medis yang diberikan kepada dokter tersebut seperti membatasi tindakan operasi hingga mencabut kewenangan klinis, yang mengakibatkan dokter tersebut tidak dapat melakukan kewenangan medis di Rumah sakit.<br /><br />“Namun pencabutan kewenangan klinis ini tentunya dibatasi waktu, bisa 3 hingga 6 bulan sehingga dokter dimaksud tidak dapat melakukan aktifitas kedokteran di rumah sakit,” jelas Sinto. <br /><br />Seperti diberitakan sebelumnya dokter Bambang diduga mengusir seorang pasien. Insiden ini terjadi ketika pasien hendak dioperasi di ruang bedah pada Selasa (14/10). <br />Kejadian ini sontak membuat keluarga pasien merasa tidak puas terhadap pelayanan yang diberikan seorang dokter pada pasiennya. <strong>(*)</strong></p>