Komisi II DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, untuk melihat langsung proses perekaman data Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) di Kecamatan Balikpapan Tengah, Rabu (14/11). <p style="text-align: justify;">Komisi II juga mengunjungi Kantor Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T) di Jalan RE Martadinata, dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, selain untuk melihat proses pelayanan publik di Kota Minyak, serta melihat perekaman e-KTP di kedua kantor tersebut.<br /><br />Menurut Ketua Komisi II Ganjar Pranowo, kunjungan ini terutama adalah untuk pengecekan lapangan atas klaim pencapaian pelaksanaan e-KTP oleh Kementerian Dalam Negeri.<br /><br />"Dari proses dan keterangan yang kami dapat di sini, baru 85 persen," kata Ganjar Pranowo di Bandara Sepinggan, Balikpapan, sebelum kembali ke Jakarta.<br /><br />Pencapaian itu, katanya, di bawah yang disebutkan Kementerian Dalam Negeri yang menyatakan sudah menyelesaikan 100 persen, bahkan lebih dari 100 persen rekam data e-KTP.<br /><br />"Kami ingin melihat proses itu di remote area (daerah yang jauh) seperti di Kalimantan Timur ini sampai sejauh mana penyelesaiannya. Kan ditargetkan 2012 ini sudah harus selesai semua. Nah Balikpapan saja baru 85 persen, apalagi di daerah," kata Ganjar.<br /><br />Ia menambahkan, 100 persen itu hanya "angka Tuhan". "Untuk sebuah cita-cita 100 persen boleh saja tapi untuk 100 persen praktik lapangan apa bisa," kata Ganjar mempertanyakan klaim Kementerian Dalam Negeri.<br /><br />Menurut data itu juga, perekaman e-KTP ini harus dialami 171 juta penduduk Indonesia yang sudah memegang KTP.<br /><br />Ganjar menyebutkan angka 100 persen yang diklaim Kemendagri karena pada dasarnya data kependudukan selalu berubah.<br /><br />Terkait dengan e-KTP akan sulit mencapai 100 persen karena penduduk pasti ada yang meninggal, dan ada pula yang baru masuk wajib ber-KTP setelah e-KTP melewati batas akhirnya.<br /><br />Meski demikian, Ganjar Pranowo dan Komisi II DPR RI memberikan apresiasi kepada upaya Pemkot Balikpapan yang melakukan terobosan dengan membuka layanan e-KTP di banyak tempat, seperti di Kantor BPMP2KT dan Kantor Disdukcapil, jadi tidak hanya di kantor kelurahan.<br /><br />Pemkot bahkan memberikan layanan keliling untuk mendatangi warga yang sakit atau tak mampu lagi berjalan.<br /><br />"Kami apresiasi Balikpapan yang berusaha keras memenuhi target melayani warga. Malah sampai meminjam juga peralatan perekamannya," puji Ganjar.<br /><br />Tentang layanan di kantor BPMP2T, Ganjar juga melihat ada upaya untuk menyatukan pelayanan terpadu dalam satu atap. Meski ada sedikit kekurangan seperti pemasangan pamflet informasi.<br /><br />"Informasi itu perlu bagi publik, isinya tentang layanan apa saja yang diberikan, berapa lama waktunya, berapa tarifnya. Itu semua publik harus tahu," tegas Ganjar. <strong>(das/ant)</strong></p>