DPR-RI : Tunda Pelaksanaan Pemilu Bisa Bahaya

oleh
oleh

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Gusti Iskandar Sukma Alamsyah berpendapat, penundaan pelaksanaan Pemilihan Umum tahun 2014 bisa menimbulkan bahaya. <p style="text-align: justify;">"Penundaan pelaksanaan Pemilu 2014 bisa membahayakan terhadap kestabilan dan suasana negara dan bangsa Indonesia yang sudah relatif kondusif, seperti adanya kekacauan," ujarnya di Banjarmasin, Selasa.<br /><br />"Sangat berbahaya jika Pemilu pada 9 April 2014 ditunda, karena hanya akan menimbulkan ketidakpastian dan kekacauan belaka," tandas anggota DPR asal daerah pemilihan (dapil) Kalimantan Selatan (Kalsel) itu kepada wartawan.<br /><br />Pendapatan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kalsel itu di sela-sela donor darah, dan sekaligus pembagian hadiah lomba dalam rangkaian memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-14 Harian Umum Kalimantan Post, terbitan Banjarmasin.<br /><br />Anggota DPR dua periode dari Partai Golkar asal Kalsel itu menyarankan, sebagai pelenyelenggara Pemilu, maka Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah membuat agenda pelaksanaan pesta demokrasi nasional tersebut.<br /><br />"Agenda pelaksanaan pesta demokrasi nasional lima tahunan itu, termasuk tahapan-tahapan pelaksanaannya serta sosialisasi, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan upaya menyukseskan Pemilu 2014," tandasnya.<br /><br />"Apalagi tahapan Pemilu 2014 sudah dilaksanakan, sehingga tidak ada alasan untuk melakukan penundaan," lanjut politisi Partai Golkar yang kembali mencalon sebagai anggota DPR-RI masa bakti 2014 – 2018 itu.<br /><br />Ia mengaku, memang ada beberapa pihak yang menginginkan penundaan Pemilu yang sudah terjadwal 9 April 2014, bahkan mereka telah diajukan ke Mahkamah Konstitusi (MK).<br /><br />"Jika MK mengabulkan gugatan itu, maka tak terbayangkan dampak negatif yang timbul dari keputusan tersebut. Untuk itulah, Pemilu 2014 harus dilaksanakan sesuai agenda yang telah ditetapkan KPU, agar tidak menganggu stabilitas dalam penyelenggaraan negara," ujarnya.<br /><br />"Karena pemerintahan dan legislatif sudah waktunya untuk diganti, jadi Pemilu 2014 tidak perlu ditunda-tunda lagi," lanjut calon anggota DPR dapil Kalsel II dengan nomor urut dua dari Partai Golkar itu.<br /><br />Selain itu, menurut dia, penundaan pelaksanaan pesta demokrasi nasional tersebut juga tidak menjamin pelaksanaan Pemilu nanti akan lebih baik, daripada yang sudah terjadwal 9 April 2014.<br /><br />"Apa Pemilu akan lebih baik, jika pelaksanaannya ditunda, karena hasilnya tetap tidak bisa dijamin lebih bagus. Pasalnya Indonesia sudah melaksanakan Pemilu 10 kali, tapi tidak satupun dianggap sempurna atau bagus," ujarnya.<br /><br />"Kita cukup berpengalaman, dan tidak pernah dalam sejarah ada penundaan pelaksanaan Pemilu, kendati ada kekurangan dan kelemahannya," demikian Gusti Iskandar. <strong>(das/ant)</strong></p>