Masyarakat Kabupaten Barito Tumur, Kalimantan Tengah meminta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah setempat untuk memperhatikan aspirasi mereka terkait dengan pembangunan dan tingkat kesejahteraan. <p style="text-align: justify;"><br />"Kami sangat berharap DPRD Bartim bisa memperjuangkan aspirasi yang disampaikan masyarakat. Baik itu berkaitan dengan pembangunan maupun masalah peningkatan kesejahteraan," kata Tokoh pemuda Ampah, Barito Timur, Sofia Ingguriani, di Palangka Raya, Selasa. <br /><br />Menurutnya, aspirasi yang banyak berkembang itu, di antaranya, kerusakan jalan desa menuju kecamatan, banyaknya bangunan sekolah yang rusak dan pelayanan kesehatan yang belum optimal didapatkan. <br /><br />"Tiga sektor ini perlu menjadi perhatian anggota DPRD Bartim, dan tentunya diperjuangkan melalui pembahasan di musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) hingga ke pembahasan anggaran," ujarnya. <br /><br />Dia mengatakan, kalau ketiga sektor tersebut bisa diakomodir DPRD Bartim bersama pemerintah kabupaten, maka bisa dipastikan ada perubahan dalam kehidupan masyarakat di daerah ini. <br /><br />"Dengan meningkatnya kualitas jalan, pendidikan dan pelayanan kesehatan, maka akan berdampak positif bagi kemajuan daerah," katanya. <br /><br />Dijelaskannya, begitu juga terhadap keberadaan pasar, DPRD Bartim juga perlu memperhatikan hal itu. Karena pasar yang merupakan pusat perekonomian dapat memberikan dampak positif bagi peredaran uang. <br /><br />"Untuk itu, saya juga meminta pasar-pasar kecamatan perlu pembenahan dan perbaikan fasilitasnya. Sebab dari kegiatan pasar ini banyak memberikan kontribusi bagi daerah. Khusus Pasar Ampah yang saat ini dibangun puluhan kios buah, keberadaannya sangat kumuh karena tidak mempertimbangkan estetika," tegasnya. <br /><br />Kemudian, sambung dia, ia meminta DPRD Bartim bersama dinas terkait, untuk meninjau kembali kelayakan dari puluhan buah kios buah di depan Pasar Ampah. Baik dari legalitas maupun penataan yang lebih baik. <br /><br />"Berdasarkan peraturan, penambahan pasar itu ada mekanisme maupun perizinan. Sehingga menjadi pertanyaan apakah sudah sesuai mekanisme dan perizinan berdirinya puluhan buah kios buah-buahan di depan Pasar Ampah," katanya. <strong>(das/ant)</strong></p>