DPRD: Era Reformasi Tak Saatnya Lagi Kekerasan

oleh
oleh

Ketua DPRD Kalimantan Selatan Nasib Alamsyah menyatakan, pada era reformasi seperti sekarang tak saatnya lagi perlakuan dalam bentuk kekerasan. <p style="text-align: justify;">Alamsyah mengemukakan hal itu di hadapan sejumlah wartawan di Banjarmasin, Rabu, terkait pemukulan terhadap wartawan oleh oknum TNI AU, di Pekanbaru, Riau, pada 16 Oktober lalu.<br /><br />Oleh sebab itu, sebagai mantan anggota TNI dia juga turut prihatin atas insiden yang mewarnai peliputan jatuhnya pesawat HAWK milik TNI-AU di Pekanbaru tersebut.<br /><br />Menurut mantan Komandan Korem Bone Sulawesi Selatan itu, kejadian yang membuat pencitraan kurang baik terhadap korps TNI, terutama TNI AU, tersebut tidak akan terjadi jika sejak awal dilakukan koordinasi.<br /><br />"Semestinya begitu terjadi peristiwa jatuhnya pesawat TNI AU tersebut segera dilakukan garis pengaman, sesuai standar operasional (SOP) yang berlaku," tuturnya.<br /><br />"Saya kira juga wartawan yang mau meliput jatuhnya pesawat tersebut mengerti dan akan mematuhi SOP, manakala diberitahu dan dikoordinasikan lebih awal," lanjut purnawirawan TNI AD dengan pangkat terakhir kolonel infantri itu.<br /><br />Politikus Partai Golkar itu berharap, peristiwa seperti yang terjadi di Pekanbaru itu tidak terulang lagi, termasuk di Kalsel.<br /><br />"Karena itu masing-masing pihak hendaknya memahami dan mengerti tugas pokok dan fungsi yang diemban," katanya.<br /><br />Sejumlah wartawan Kalsel bertemu dengan Ketua DPRD usai melakukan aksi solidaritas atas peristiwa pemukulan terhadap wartawan di Riau oleh oknum TNI-AU, Selasa lalu.<br /><br />Puluhan wartawan/wartawati dari berbagai media massa melakukan aksi damai dan turun ke jalan, berangkat dari plaza DPRD Kalsel Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin dan berakhir di tempat itu juga.<br /><br />Dalam melakukan aksi, para jurnalis tersebut juga mengusung poster bertuliskan antara lain, "pecat oknum TNI AU", "stop kekerasan terhadap pers", "wartawan bukan penjahat", dan "permintaan maaf tidak cukup Jenderal!!". <strong>(phs/Ant)</strong></p>