DPRD Kalbar Minta Pertamina Terbuka

oleh
oleh

Komisi C DPRD Provinsi Kalimantan Barat meminta pihak Pertamina setempat untuk terbuka dan cepat berkoordinasi kalau terjadi gangguan dalam pengiriman atau distribusi BBM. <p style="text-align: justify;">"Ketika kapal pengangkut semen kandas di muara Sungai Kapuas sehingga menghambat alur pelayaran termasuk BBM, Pertamina cepat berkoordinasi, tetapi ini ketika peralatan mereka rusak, kok tidak cepat berkoordinasi," kata Wakil Ketua Komisi C DPRD Provinsi Kalbar, Ary Pudyanti di Pontianak, Senin.<br /><br />Menurut dia, selain alur pelayaran, armada yang mengangkut BBM ke Kalbar juga harus selalu diperbaiki.<br /><br />"Karena fatal akibatnya kalau tidak ada solusi, walaupun yang mengangkut BBM itu pihak ketiga," kata Ary yang juga Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPRD Provinsi Kalbar itu.<br /><br />Ia menambahkan, dampak dari tersendatnya pengiriman BBM ke Depot Pertamina di Siantan, sangat luas. "Kalau sekarang hanya di Kota Pontianak, mungkin nanti ke seluruh Kalbar," kata Ary Pudyanti setelah inspeksi mendadak ke Pertamina Wilayah Kalbar.<br /><br />Ia berharap, solusi jangka panjang berupa pembangunan pelabuhan internasional di Tanjung Gundul, Kabupaten Bengkayang, dapat segera terwujud.<br /><br />"Karena kalau sudah jadi, akan terpadu dengan penampungan BBM skala besar," kata Ary Pudyanti.<br /><br />Sales Representative Wilayah VII Pertamina Kalbar Fakhri Rizal Hasibuan mengatakan, hari ini telah masuk kapal pengangkut 3.700 kilo liter premium.<br /><br />"Ketahanan stok bisa empat sampai lima hari ke depan," kata Fakhri Rizal Hasibuan.<br /><br />Kemudian, pada 14 November mendatang, akan masuk lagi 3.800 kilo liter premium. Gangguan dalam pengiriman BBM ke Kalbar berdampak kepada tersendatnya suplai ke SPBU-SPBU. Antrean panjang pun terjadi di SPBU dalam Kota Pontianak dan sekitarnya.<strong> (phs/Ant)</strong></p>