Kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Barat mempertanyakan rencana pembangunan Rumah Budaya di kawasan Kota Baru Pontianak yang diperkirakan membutuhkan dana Rp 20 miliar. <p style="text-align: justify;">"Kami mempertanyakan anggaran sebanyak Rp 20 miliar tersebut digunakan untuk apa karena di RAPBD yang disampaikan oleh eksekutif, sama sekali tidak jelas dan kami menginginkan penundaan terhadap anggaran dan pembangunannya," kata anggota DPRD Kalbar dari Partai Golkar Andry Hudaya Wijaya di Pontianak, Rabu (29/12/2010). <br /><br />Menurutnya, Kota Pontianak sebagai ibu kota provinsi sudah memiliki Rumah Betang yang ada di Kecamatan Sungai Ambawang dan rumah melayu yang terletak di Jalan Sutan Syahrir Pontianak. <br /><br />Ia mengatakan, dengan adanya pembangunan Rumah Budaya, bahwa anggaran tersebut sangatlah mubazir. <br /><br />"Tentulah mubazir karena Pontianak sendiri telah memiliki Rumah Betang dan Rumah Melayu. Selain itu, di dalam RAPBD tidak dijelaskan untuk apa," kata Andry. <br /><br />Ketua Fraksi Demokrat Ary Pudyanti mengatakan hal yang sama, yaitu mempertanyakan anggaran sebanyak Rp20 miliar terhadap pembangunan Rumah Budaya yang akan dibangun di Kota Pontianak karena peruntukannya tidak jelas. <br /><br />Ia menilai, jika pembangunannya dapat menggerakkan "sector riil" yaitu dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) maka jelas peruntukannya. <br /><br />"Maka kami minta untuk ditunda hingga jelas peruntukan pembangunan," kata Ary. <br /><br />Ia menambahkan, terhadap alasan keenam fraksi yang mengharapkan ditundanya pembangunan rumah budaya adalah tepat mengingat anggaran yang digunakan sebesar Rp 20 miliar, yang dapat dialihkan kepada pembangunan lainnya yang jauh lebih bermanfaat. <br /><br />Sementara itu anggota Fraksi Khatulistiwa Bersatu Andi Aswad juga menyetujui jika anggaran terhadap Rumah Budaya yang akan dibangun di Kota Pontianak untuk ditunda terlebih dahulu. <br /><br />"Kita ingin tahu dulu peruntukannya, karena anggaran Rp2 0 miliar tidak sedikit. Karena akan jauh lebih bijak jika dana tersebut digunakan untuk membangun kebutuhan masyarakat Kalbar," katanya.<strong> (phs/Ant)</strong></p>