Ketua DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Kolonel Inf (Purn) Nasib Alamsyah menyatakan, lembaga legislatif tingkat provinsi itu bisa mengikuti jejak DPR-RI terkait larang ke tempat pelacuran dan perjudian atau sejenisnya. <p style="text-align: justify;">"Sebenarnya dalam Tata Tertib (Tatib) dan Kode Etik anggota DPRD Kalsel secara tersirat sudah mengatur larangan seperti diwacanakan untuk anggota DPR-RI," ujarnya di Banjarmasin, Kamis (17/02/2011). <br /><br />"Memang dalam Tatib dan Kode Etik tidak mengatur rinci, tapi dinyatakan bagi anggota DPRD Kalsel dilarang melakukan sesuatu yang bertentangan dengan norma-noma hukum, agama dan kesosilaan," katanya. <br /><br />Namun kalau larangan tersebut perlu kejelasan dan rinci dalam kaitan pemberian sanksi terhadap anggota dewan yang melanggar menurut Ketua DPRD Kalsel dari Partai Golkar itu, tidak menjadi masalah. <br /><br />"Kalau memang memerlukan kejelasan dan rician bentuk/jenis pelanggaran, DPRD bisa membicarakannya. Yang berarti harus melakukan perubahan Tatib dan Kode Etik," tandas mantan Komandan Korem Bone Sulawesi Selatan (Sulsel) itu. <br /><br />Alumnus AKABRI angkatan 1973 atau seangkatan dengan Susilo Bambang Yudhoyono yang kini Presiden Republik Indonesia itu, berpendapatan, masalah yang menjadi larangan tersebut pada dasarnya berkaitan erat sikap pribadi atau perilaku seseorang. <br /><br />"Jadi kalau yang bersangkutan menyadari akan arti pentingnya pencitraan sebagai wakil rakyat, maka ia tidak akan melakukan yang bisa menodai citra tersebut, baik secara kelembagaan maupun pribadi atau keluarga," tuturnya. <br /><br />Mengenai wacana Kode Etik DPR-RI yang membolehkan anggotanya mengunjungi "Senare Per Aqua" atau "Salus Per Aquam" yang disingkat Spa, wakil rakyat dari Partai Golkar Kalsel tersebut menyatakan, dapat memaklumi. <br /><br />"Saya kira anggota dewan boleh-boleh saja datang ke Spa (Spa berasal dari nama sebuah kota di Belgia = red) asalkan jangan Spa plus-plus. Karena guna mengurangi kejenuhan dan ketegangan, anggota dewan juga perlu relaksasi, seperti datang ke Spa" tuturnya. <br /><br />"Spa tersebut kini hampir terdapat di tempat-tempat fasilitas umum dan sifatnya terbuka, seperti di bandara, hotel-hotel dan stadion olahraga," demikian Nasib Alamsyah. <strong>(phs/Ant)</strong></p>