DPRD Provinsi Kalimantan Selatan dapat menghemat anggaran sekitar Rp4 miliar pada 2011, kata H Puar Junaidi, anggota Badan Anggaran DPRD Kalsel di Banjarmasin, Minggu. <p style="text-align: justify;">Politisi senior Partai Golkar yang juga Ketua Komisi III bidang pembangunan dan infrastruktur DPRD Kalsel itu mengungkapkan, penghematan anggaran tersebut berasal dari perjalanan dinas anggota keluar daerah.<br /><br />"Dengan pemberlakuan sistem ‘riil cost’ dalam kunjungan kerja keluar daerah, dapat dihemat anggaran miliran rupiah," tandasnya.<br /><br />Dengan pemberlakuan sistem riil cost sejak 2011, kunjungan kerja keluar daerah anggota dewan terfokus hanya pada provinsi di Pulau Jawa.<br /><br />"Bahkan dalam kunjungan kerja (kunker) keluar daerah tersebut selama 2011 lebih banyak ke kementerian di Ibu Kota Negara, Jakarta, membicarakan berbagai masalah guna kemajuan Kalsel.<br /><br />"Dengan fokus kunjungan kerja hanya ke Jawa, biaya transportasi relatif bisa ditekan," tuturnya kepada wartawan yang tergabung dalam Journalist Parliament Community (JPC) Kalsel.<br /><br />Berbeda dengan sebelum diberlakukan sistem riil cost, kunker anggota DPRD Kalsel keluar daerah ke sejumlah provinsi di Sumatera, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat dan Papua.<br /><br />"Kunker ke provinsi luar Jawa tersebut menggunakan biaya transportasi relatif tinggi, seperti ke Medan dan Aceh, serta Menado dan Jayapura," lanjutnya.<br /><br />Sebagai contoh biaya tiket pesawat untuk pergi dan pulang (PP) dari Banjarmasin ke Medan minimal Rp2,5 juta, tapi jika ke Jakarta paling mahal Rp2 juta, demikian Puar. <strong>(phs/Ant)</strong></p>
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
