Komisi II bidang ekonomi dan keuangan DPRD Kalimantan Selatan kembali akan menemui Menteri Kehutanan karena hasil konsultasi dengan pihak Kementerian Kehutanan pada 16 – 17 Januari lalu, belum membuahkan hasil. <p style="text-align: justify;">"Mau tidak mau, kami harus bertemu Menhut, karena yang menemui kami saat konsultasi beberapa hari lalu, bukan penentu atau pemegang kebijakan di bidang kehutanan," ujar Ketua Komisi II DPRD Kalsel, Muhammad Ihsanudin, di Banjarmasin, Kamis.<br /><br />Padahal banyak masalah kehutanan Kalsel yang perlu penanganan prima dan lebih serius, bukan cuma sekedar retorika, tutur wakil rakyat dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut sebagai oleh-oleh komisinya kunjungan kerja keluar daerah/Ibukota Negara.<br /><br />"Sementara pejabat Kemenhut yang menerima Komisi II DPRD Kalsel, yang juga membidangi kehutanan, saat itu, terkesan saling lempar tanggung jawab," lanjutnya sembari menyayangkan terhadap sikap pejabat yang seakan tidak tahu-menahu terhadap permasalahan hutan Kalsel.<br /><br />Ia menerangkan, beberapa masalah kehutanan Kalsel yang memerlukan uluran tangan atau perhatian serius dari Kemenhut/Menhut, antara lain mengenai Hutan Taman Industri (HTI) yang terlantar.<br /><br />"Karena HTI yang terlantar itu bisa mengganggu masuknya investor untuk ikut berpartisipasi membangun daerah dan masyarakat Kalsel, yang terdiri 13 kabupaten/kota dan kini berpenduduk sekitar 3,6 juta jiwa," tandasnya.<br /><br />Selain itu, masalah penanganan lahan kritis di kawasan hutan Kalsel yang terus meningkat, seperti Tahun 2003 tercatat sekitar 300.000 hektare (ha) naik menjadi 700.000 ha pada 2009.<br /><br />Hal lain yang juga perlu kebijakan Menhut, rencana pembangunan jembatan yang menghubungkan daratan Pulau Kalimantan dengan Pulau Laut, ibukota Kabupaten Kotabaru.<br /><br />"Sebab rencana pembangunan jembatan dari Tarjun – Tarjun Ayun, yang sama-sama berada di wilayah Kabupaten Kotabaru itu, akan masuk kawasan cagar alam atau hutan lindung," ungkapnya.<br /><br />Sedangkan keberadaan jembatan Tarjun – Tarjun Ayun itu untuk mendorong percepatan pembangunan ekonomi "Bumi Sa-ijaan" Kotabaru, demikian M Ihsanudin. <strong>(phs/Ant)</strong></p>