Dua Minggu Ditangkap, Polres Sintang Baru Ekspose Perkara

oleh
oleh

Satuan Resnarkoba Polres Sintang, berhasil menangkap seorang wanita bernama Iin disebuah Hotel (Hotel Cika) di kawasan Baning, Sintang sekitar pukul 14.00 wib, Kamis (08/09/2011). <p style="text-align: justify;">Sayangnya penangkapan tersebut, baru dilakukan eksposenya 2 minggu kemudian, tepatnya Senin, (19/09/2011) diruang Satnarkoba Polres Sintang.<br /><br />Menurut Kasat Narkoba, AKP Rusli, pelaku sudah lama menjadi target operasi Polres Sintang.<br /><br />“Pelaku yang bekerja di Kafe Simponi ini, sudah 2 bulan jadi pengawasan kita. Pelaku berhasil kita tangkap di Hotel Cika kamar 307 dengan barang bukti shabu-shabu 3 paket serta peralatannya,” ungkapnya.<br /><br />Shabu-shabu tersebut, disimpan dalam bungkusan rokok Sampoerna Mild. Pihak kepolisian masih menelusuri, apakah pelaku hanya sebatas pengguna atau juga pengedar.<br /><br />“Masih kita kembangkan modusnya dan kita masih minta keterangan dengan pelaku,” katanya.<br /><br />Pelaku, yang di Sintang hanya bekerja adalah warga Pontianak Gang Swis  Dusun Benua Melayu Darat. Ditambahkan Rusli, motif pelaku mengkonsumsi shabu karena ada masalah dengan keluarga.<br /><br />“Menurut dia (Iin), mengkonsumsi  shabu hanya untuk pelarian dari masalah rumah tangga yang sedang menerpanya. Pelaku memiliki 2 anak yang berada di Pontianak,” jelas Rusli.<br /><br />Pelaku yang sebelumnya akan dihadirkan kehadapan wartawan, tiba-tiba mengamuk  dan histeris  karena menolak untuk diwawancarai serta diambil gambarnya. Meskipun sudah dibujuk oleh anggota dan Kasat Narkoba, pelaku tetap bersikeras bahkan berteriak. Ketika akan dibawa ke sel, wartawan yang berusaha mengambil gambar tetap tidak bisa, bahkan pelaku mengancam akan melempar wartawan.<br /><br />Ancaman tersebut hampir terbukti, karena saat digandeng oleh anggota untuk dibawa ke sel pelaku sempat meraih sebatang bambu untuk alat memukul. Namun hal tersebut tidak dilakukan, karena petugas langsung merampas bambu tersebut.<br /><br />Alhasil wartawan hanya mendapatkan gambar pelaku pada bagian punggung saja, tapi akhirnya wartawan dapat memperoleh gambar pelaku dari pihak kepolisian pada saat acara pemeriksaan sebelumnya. <strong>(*)</strong></p>