Dunia usaha meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan kepastian terhadap wacana perombakan Kabinet Indonesia Bersatu II demi kepastian hukum dan juga kestabilan pasar bursa. <p style="text-align: justify;">Permintaan tersebut disampaikan oleh Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi dalam dialog antara Apindo dan pemerintah di ruang sidang utama Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa.<br /><br />Menurut Sofjan, topik perombakan kabinet adalah salah satu yang diangkat oleh pengusaha yang hadir dalam dialog tersebut dan ditanyakan langsung kepada Presiden.<br /><br />"Kami meminta ke Bapak Presiden bahwa demi kepastian hukum dan bursa kita, dan supaya para menteri tenang, kalau mau ada `rehuffle`, ya `reshuffle` saja. Jangan membuat semua resah dan kami tidak bisa bekerja karena semua menunggu nasib," ujarnya.<br /><br />Sofjan mengemukakan, wacana perombakan kabinet yang marak diberitakan oleh media massa telah mengganggu dunia usaha karena setiap orang seperti ragu-ragu untuk bertindak dan hanya bersikap menunggu.<br /><br />"Pasti mengganggu kita dan ini kita sampaikan supaya ada keterbukaan. Supaya menteri-menteri ada kepastian, sehingga kita bisa bekerja lagi. Jangan sampai semua orang takut bekerja," katanya.<br /><br />Presiden dalam tanggapannya, menurut Sofjan, mengaku memang sedang melakukan evaluasi terhadap para menterinya setelah dua tahun bekerja.<br /><br />Evaluasi tersebut, kata Sofjan, merupakan penilaian keseluruhan guna menilai kinerja para menteri.<br /><br />"Bahwa setelah dua tahun bekerja, bisa diketahui siapa yang mampu, dan yang tidak mampu. Siapa yang kena masalah dan siapa yang sakit, Presiden akan memutuskan bulan depan," ujarnya.<br /><br />Meski demikian, lanjut Sofjan, Presiden Yudhoyono tidak bersedia memberikan penjelasan tentang perombakan kabinet yang akan dilakukan.<br /><br />"Cuma apa yang akan diputuskan, beliau tidak bersedia memberi tahu kita. Tapi itu yang kita tanyakan, supaya ada kepastian, jangan kita diombang-ambing, kita tidak bisa bekerja juga," ujarnya.<br /><br />Sementara itu, Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengatakan Presiden Yudhoyono telah menyampaikan kepada dirinya bahwa perombakan kabinet tinggal menunggu waktu.<br /><br />"Tapi tidak ada yang tahu kapan. Tidak ada yang tahu sesungguhnya kapan waktunya," ujarnya.<br /><br />Menurut Julian, Presiden telah berkomunikasi dengan Wakil Presiden Boediono dan juga meminta masukan dari menteri-menteri koordinator tentang perombakan kabinet meskipun keputusan akhir tetap berada di tangan Presiden. <strong>(phs/Ant)</strong></p>