Pertumbuhan perekonomian Provinsi Kalimantan Selatan akan sangat terbantu bersamaan berdirinya pabrik kelapa sawit seperti yang sedang dibangun perusahaan perkebunan Hasnur Group. <p style="text-align: justify;">"Dengan adanya pabrik tersebut nanti akan banyak tenaga kerja terserap," ujar Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) H Rudy Ariffin kepada wartawan di Sungai Puting Kabupaten Tapin Kalsel, Kamis.<br /><br />Selain itu akan berimbas pada pertumbuhan perluasan perkebunan kelapa sawit di "Bumi Antasari" Kalsel, tambahnya usain peletakan batu pertama pembangunan pabrik kelapa sawit milik Hasnur Group (HG) tersebut.<br /><br />Oleh sebab itu pemerintah Kalsel sangat mendukung pembangunan pabrik kelapa sawit milik Hasnur Group yang berada di kawasan Sungai Puting Tapin, sekitar 101 kilometer utara Banjarmasin, demikian Rudy.<br /><br />Pada kesempatan terpisah Pembinan Hasnur Group H Sulaiman HB mengungkapkan, pabrik kelapa sawit itu nantinya akan menampung setidaknya 10 ribu tenaga kerja.<br /><br />Tenaga kerja yang diperlukan tersebut tentunya akan diutamakan putra daerah Kalsel, guna menciptakan lapangan kerja yang seluas-luasnya.<br /><br />Namun tidak hanya pabrik kelapa sawit yang akan dibangun, tetapi industri hilir juga akan menjadi pertimbangan Hasnur Group dalam menatap peluang ke depan, tandasnya.<br /><br />Dengan berdirinya perkebunan sawit dan pabrik kelapa sawit yang mampu memproduksi 45 ton perjam dan beberapa tahun kemudian ditingkatkan menjadi 90 ribu ton perjam minyak kelapa sawit ini akan membuka kawasan yang dahulunya lahan tidak produktif.<br /><br />Hasnur Group akan menyiapkan lahan setidaknya 16 ribu hektare perkebunan kelapa sawit guna menunjang pembangunan pabrik minyak kelapa sawit ini, terang pria yang akrab dipanggil H Leman itu.<br /><br />Berita ANTARA sebelumnya Direktur PT.Hasnur Citra Terpadu (PT.HCT) Jayanti Sari mengungkapkan, membuka perkebunan plasma kelapa sawit ternyata masih berprospek di Kalsel.<br /><br />Perkembangan yang sangat pesat di Indonesia pada sektor agribisnis kelapa sawit sejak menjelang akhir tahun 1970 menjadi bukti pesatnya perkembangan agribisnis kelapa sawit, katanya.<br /><br />Oleh sebab itu diperkirakan pada tahun 2025 perkebunan kelapa sawit di Indonesia akan berkembang dengan pesat, tambah pimpinan salah satu perusahaan sawit di Provinsi Kalsel itu.<br /><br />"Secara umum dapat diindikasikan bahwa pengembangan agribisnis kelapa sawit masih mempunyai prospek ditinjau dari prospek harga ekspor dan pengembangan produk," katanya.<br /><br />Namun secara internal pengembangan agribisnis kelapa sawit didukung potensi kesesuaian dan ketersediaan lahan, maka produktivitas yang masih dapat meningkat dan semakin berkembangnya industri hilir.<br /><br />Dengan prospek dan potensi tersebut maka arah pengembangan agribisnis kelapa sawit adalah pemberdayaan di hulu dan penguatan hilir.<br /><br />Hasnur Group kembali memperluas usahanya dalam bidang kelapa sawit, melalui PT.HCT dan kali ini Hasnur Group meresmikan penanaman perdana kebun plasma kelapa sawit bertempat di Sungai Puting Kabupaten Tapin Provinsi Kalsel.<br /><br />Pembangunan kebun pelasma kepala sawit PT.HCT tahap satu yaitu seluas 500 hektare yang terletak di kawasan Kecamatan Tapin Tengah meliputi lima desa dari rencana 2.000 hektare.<br /><br />Pengembangan agribisnis kelapa sawit merupakan salah satu langkah yang diperluakan Hasnur Group sebagai kegiatan pembangunan sektor perkebunan dalam rangka revitasisasi sektor pertanian di Indonesia.<br /><br />Sejalan dengan tujuan pembangan pertanian, tujuan utama pengembangan agribisnis kelapa sawit PT.HCT adalah menumbuh kembangkan usaha kelapa sawit di pedesaan yang akan memacu aktivitas ekonomi pedesaan.<br /><br />Kemudian menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menumbuhkan industri pengolahan Crude Palm Oil, kata Jayanti. <strong>(phs/Ant)</strong></p>