Nilai ekspor Provinsi Kalimantan Barat pada Oktober 2012 tercatat 117,30 juta dolar AS atau mengalami kenaikan sebesar 35,77 persen dari sebelumnya 86,40 juta dolar AS. <p style="text-align: justify;">"Meskipun mengalami kenaikan, kalau dilihat dari Januari hingga Oktober 2012, ekspor Kalbar malah mengalami penurunan sebesar 32 persen dibanding periode yang sama tahun 2011," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik Kalbar, Edi Rahman Asmara di Pontianak, Selasa.<br /><br />Nilai ekspor Kalbar Januari-Oktober 2012 tercatat 1.068 juta dolar AS atau turun dibanding periode sama tahun 2011 tercatat 1.571 juta dolar AS.<br /><br />Ia menjelaskan, ada tiga komoditas yang mendominasi ekspor Kalbar, sepanjang Oktober 2012, yakni karet, biji kerak dan abu logam, serta kayu dengan kontribusi 93,79 persen.<br /><br />"China, Korea Selatan dan Jepang merupakan tiga negara tujuan ekspor Kalbar, dengan masing-masing sebesar 63,43 juta dolar AS, 19,52 juta dolar AS, dan 14,31 juta dolar AS, dengan kontribusi sebesar 82,91 persen," ujar Edi.<br /><br />Selain itu, tujuan utama ekspor Kalbar sepanjang Oktober juga masih didominasi negara Asia, yakni dengan kontribusi sebesar 92,87 persen, disusul Belanda 0,92 persen, Belgia 0,85 persen, serta negara lainnya sebesar 2,88 persen, kata Edi.<br /><br />Menurut dia, nilai ekspor Kalbar bisa saja menjadi lebih besar, kalau provinsi itu sudah memiliki pelabuhan ekspor sendiri, tidak seperti sekarang yang harus dikirim ke Pulau Jawa dulu.<br /><br />Sebelumnya, Wakil Gubenur Kalbar Christiandy Sanjaya mengatakan, Pemerintah Provinsi Kalbar, berencana akan menyerahkan pembangunan "dry port" pelabuhan darat di Entikong, Kabupaten Sanggau kepada pihak swasta dalam mendukung kemajuan ekspor dan impor di provinsi itu.<br /><br />Ia menjelaskan, keputusan itu masih belum final karena masih harus melalui prosedur. <strong>(das/ant)</strong></p>