Ekspor Kaltim 2010 Melebihi Target

oleh

Ekspor sejumlah komoditas dari Provinsi Kaltim hingga akhir 2010 dipastikan melebihi target, pasalnya dinas terkait setempat menargetkan kenaikan 20 persen, namun saat ini sudah mencapai 35 persen. <p style="text-align: justify;">"Kami targetkan ekspor Kaltim 2010 naik antara 15 hingga 20 persen, namun berdasarkan data hingga September 2010 ekspor kita meningkat 35,13 persen," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kalimantan Timur M Yadi Sabianoor di Samarinda, Kamis. <br /><br />Ia mengatakan, pada periode Januari-September 2009 ekspor Kaltim ke sejumlah negara senilai 6,597 miliar dolar AS, naik 35,13 persen pada periode yang sama 2010 menjadi 8,914 miliar dolar. <br /><br />Sedangkan komoditas yang diekspor dengan nilai tertinggi masih didominasi bahan bakar mineral yang mencapai 8,057 miliar dolar. Pada periode Januari-September 2009 nilai ekspor untuk bahan bakar mineral sebesar 5,775 miliar dolar. <br /><br />Komoditas terbanyak kedua yang diekspor Kaltim adalah kayu dan barang-barang dari kayu. Pada periode 2009 nilai eksponya sebesar 154,947 juta dolar, sedangkan pada periode 2010 senilai 269,214 juta dolar atau naik 73,75 persen. <br /><br />Posisi ketiga adalah lemak dan minyak hewani serta nabati dan pada periode 2009 nilai ekspor komoditas ini 84,981 juta dolar, sedangkan periode 2010 senilai 185,183 juta dolar atau naik 117,91 persen. <br /><br />Sementara bahan kimia anorganik di posisi keempat dan pada periode Januari-September 2009 nilai ekspor komoditas anorganik sebesar 168,559 juta dolar, sedangkan periode 2010 senilai 171,289 juta dolar atau naik 1,62 persen. <br /><br />Selanjutnya adalah ikan dan udang beku yang terjadi kenaikan 30,23 persen, di mana pada periode Januari-September 2009 nilai ekspor komoditas ini mencapai 95,826 juta doar, sedangkan pada periode 2010 naik menjadi 124,793 juta dolar. <br /><br />Sementara untuk posisi keenam yang diekspor adalah bahan kimia organik yang naik 59,66 persen, di mana pada periode 2009 senilai 60,468 juta dolar, sedangkan pada periode Januari-September 2010 naik menjadi 96,545 juta dolar, kata Yadi. <strong>(das/ant)</strong></p>