Enam Kabupaten Kalbar Miliki Cadangan Pangan

oleh
oleh

Hanya enam kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat yang memiliki cadangan pangan. <p style="text-align: justify;">"Kondisi ketahanan pangan saat ini masih aman meski pun kalbar telah memasuki musim hujan. Salah satunya didukung dengan enam kabupaten/kota yang telah memiliki cadangan pangan untuk komoditas beras," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kalimantan Barat Mochammad Budi Setiawan di Pontianak, Sabtu.<br /><br />Enam kabupaten tersebut, kata Budi, memiliki cadangan pangan untuk komoditas beras yang merupakan Desa Mandiri Pangan dan lumbung pangan desa yang dikelola langsung oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).<br /><br />"Enam kabupaten/kota itu yakni Sambas, Landak, Bengkayang, Sanggau, Ketapang dan Kota Singkawang," ungkap Budi.<br /><br />Budi menjelaskan, masing-masing Gapoktan mendapat kucuran dana Rp150 juta dengan perincian Rp30 juta untuk pembuatan gudang, Rp20 juta untuk pengadaan benih beras, serta Rp100 juta sebagai modal usaha jual beli yang juga dikelola anggota Gapoktan.<br /><br />Penerapan program Desa Mandiri Pangan dan lumbung pangan desa diterapkan pada wilayah kabupaten/kota yang merupakan sentra pangan di Kalbar.<br /><br />Budi juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk dapat menerapkan "rumah pangan lestari".<br /><br />"Itu merupakan program yang baru diselenggarakan tahun 2011 ini. Program bagi ketahanan pangan di rumah tangga seperti dengan mulai menanam sayur-mayur, memelihara ikan, hingga beternak sapi hasilnya dapat dimanfaatkan untuk konsumsi keluarga," kata Budi.<br /><br />Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat Hazairin Haderi mengatakan, musim penghujan di ujung tahun 2011 tidak memengaruhi tanaman padi.<br /><br />"Nah, daerah yang rawan banjir itu daerah pinggir sungai dan relatif tidak ada tanaman padinya," ungkap Hazairin.<br /><br />Mantan Kepala Dinas Urusan Pangan Kota Pontianak itu mengatakan, ada beberapa daerah yang sering mengalami banjir dan memiliki tanaman padi seperti Segedong di Kabupaten Pontianak, Sejangkung di Kota Singkawang yang jika terlambat tanam maka akan berakibat gagal panen.<br /><br />"Tetapi dari laporan yang kami dapat, mereka sudah menanam pada Agustus-September yang lumayan banyak, memang ada risiko terkena banjir. Namun, jika banjir tidak begitu tinggi itu masih aman," kata Hazairin. <strong>(phs/Ant)</strong></p>