Fasilitas pendidikan di Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat. <p style="text-align: justify;">Sebab, sudah banyak bangunan sekolah yang rusak dan tidak layak untuk digunakan sebagai tempat belajar mengajar, kata Kepala Sekolah SDN II Bundar, Barito Selatan, Sukarto, Rabu.<br /><br />Kondisi tiga ruang kelas di Sekolah Dasar Negeri (SDN) II Bundar Kecamatan Dusun Utara, Barsel, memprihatinkan. Kondisi bangunan yang terbuat dari kayu tersebut sudah rusak parah. Atap sudah bocor dan plafon (langit-langit) banyak yang bolong.<br /><br />Menurut Kepala Sekola SDN II Bundar, Sukarto, mengatakan, ruangan yang dibangun pada tahun 1969 tersebut tidak pernah dilakukan perehaban. Sehingga dinding dan lantai serta pintu sudah lapuk juga berlubang karena termakan usia.<br /><br />"Tiga ruang kelas tersebut tidak pernah dilakukan perehaban sehingga tidak layak digunakan lagi, akibat atapnya bocor air terus masuk ke ruang kelas sehingga mengganggu aktivitas belajar mengajar," ucapnya.<br /><br />Pihaknya mengungkapkan, telah beberapa kali mengusulkan ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Barsel untuk dilakukan rehab, namun sampai saat ini masih belum ada tanggapan.<br /><br />Ia berharap kepada Pemkab Barse agar dapat segera memperbaiki ruang kelas tersebut, sehingga para murid bisa tenang dalam mengikuti proses belajar mengajar.<br /><br />"Murid yang bersekolah disini hanya 36 orang, sebab banyak orang tua yang tidak mau menyekolahkan anaknya di sekolah ini dengan alasan kondisi bangunan rusak parah," ujarnya.<br /><br />Selain itu, lanjutnya, bukan hanya bangunan sekolah yang rusak parah, tapi perumahan guru yang disediakan tenaga pengajar SDN Bundar II juga sudah tidak layak huni. Saat ini para guru yang bukan penduduk asli desa tersebut harus menyewa rumah masyarakat dan sebagiannya menumpang di rumah warga setempat.<br /><br />Ia juga menjelaskan, perumahan guru dan kepala sekolah tersebut dibangun pada sejak tahun 1972, dari 13 pintu atau ruangan yang tersedia hanya tiga pintu saja yang dapat ditempati.<br /><br />"Oleh karena itu kami sangat mengharapkan Pemkab Barsel bisa memperhatikan fasilitas pendidikan, dengan demikian para guru juga akan lebih rajin bekerja karena merasa diperhatikan oleh pemerintah daerah," ungkapnya.<br /><br />Sementara itu Bupati Barsel HM Farid Yusran ketika dikonfirmasi ANTARA mengatakan rehab akan dilaksanakan secara bertahap, untuk 2012 pihaknya fokus melaksanakan perbaikan ruang kelas, sedangkan untuk pembenahan perumahan guru kemungkinan baru terlaksana pada 2013.<br /><br />"Yang pasti tahun ini beberapa fasilitas pendidikan seperti bangunan sekolah akan diperbaiki dengan skala prioritas, jadi tinggal menunggu proses lelangnya saja. Kami mohon bagi para guru dapat bersabar, karena Pemkab pasti juga memperhatikan nasib para pengajar yang telah mengabdikan diri sebagai pahlawan tanda jasa," ujar Farid.<strong> (das/ant)</strong></p>