Sinar Mas Forestry (SMF) melalui anak perusahaannya PT Finnantara Intiga (PT FI) didukung oleh Asia Pulp & Paper Group (APP), memberikan akses pelayanan kesehatan kepada warga 4 buah Desa di sekitar Camp Tembawang Alak Kecamatan Ketungau Hilir. <p style="text-align: justify;">Pengobatan gratis yang diselenggarakan pada hari Jumat-Sabtu (5-6/10) ini, termasuk pemeriksaan dan pengobatan gigi. sebagai perwujudan komitmen perusahaan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasionalnya. Kegiatan ini, dihadiri juga oleh Bupati Sintang, Drs. Milton Crosby, M.Si dan Ketua TP PKK Kabupaten Sintang Ny. Kati Evelina Milton, S.Sos.<br /><br />Pelayanan kesehatan gigi, dipilih berdasarkan sulitnya akses untuk pengadaan sarana dan prasarana pemeriksaan gigi di lokasi tersebut serta dikarenakan kesehatan gigi sering dianggap tidak penting dibandingkan dengan yang lain. <br /><br />Dalam melaksanakan kegiatan ini, SMF dan APP menggandeng mitra strategis, Yayasan Obor Berkat Indonesia (OBI), sebuah LSM nasional yang fokus kepada program kesehatan dan pendidikan. Yayasan OBI, memiliki peralatan untuk membentuk klinik gigi berjalan, yang memungkinkan penduduk desa dapat memeriksakan kesehatan gigi dan mendapatkan perawatan gigi.<br /><br />Kegiatan di Camp Tembawang Alak tersebut, merupakan rangkaian dari kegiatan yang berlangsung selama 6 hari, yang dimulai di Kabupaten Sanggau sejak tanggal 2 hingga 7 Oktober. Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Bupati Sanggau, Paolus Hadi, di Camp PT FI di Mengkiang Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau. <br /><br />Dalam kesempatan ini, Bupati Sintang, Drs.Milton Crosby, M.Si menyampaikan apresiasinya terhadap manajemen PT FI karena telah banyak memberikan bantuan bagi warga di sekitar camp. <br /><br />“Saya berterima kasih atas adanya kegiatan ini, karena pemerintah juga menghadapi kendala dalam memberikan layanan kesehatan di pelosok-pelosok. Saya berharap, kegiatan ini akan menjadikan hubungan Finnantara dengan warga sekitar menjadi semakin baik dan saling memberikan manfaat,” ucapnya.<br /><br />Apa yang dilakukan Finnantara dan Sinar Mas Forestry, sejalan dengan visi Kabupaten Sintang dalam bidang kesehatan yaitu: sehat jasmani dan sehat rohani. Kegiatan ini, sebagai modal untuk mencapai sehat ekonomi, sehat intelektual dan sehat sosial. <br /><br />“Kedepan, saya berharap lebih banyak lagi kegiatan yang bersifat mencegah daripada mengobati. Dan kegiatan seperti ini harus menjadi agenda tetap berkala,” kata Milton dihadapan manajemen PT FI dan warga yang hadir.<br /><br />Sementara, dari pihak Manajemen PT FI diperoleh informasi bahwa warga masyarakat Kecamatan Ketungau Hilir yang menerima pengobatan gratis ini, berasal dari Desa Sejirak, Desa Ensabang, Desa Semajau Mekar dan Desa Semuntai. <br /><br />Pada kegiatan ini Yayasan OBI menurunkan 13 orang tenaga medis yang terdiri dari dokter umum, dokter gigi dan perawat pada tiga lokasi berbeda. Yaitu, Camp Mengkiang di Sanggau, Camp Beringin, di Kecamatan Sekadau Hilir, dan Camp Tembawang Alak Kecamatan Ketungau Hilir. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada keterbatasan sarana dan prasarana kesehatan yang tersedia di masing-masing wilayah dan jarak tempuh kelima desa tersebut dari kota kabupaten masing-masing. <br /><br />“Kegiatan sosial ini. sebagai perwujudan komitmen perusahaan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasionalnya,” ucapnya kepada wartawan.<br />Ditempat yang sama, Ketua Yayasan OBI, Non Rawung, mengungkapkan bahwa dirinya merasa mendapat tantangan tersendiri dalam memobilisasi sarana dan prasarana untuk kegiatan ini. Menurutnya, medannya cukup menantang karena lokasinya yang cukup jauh dari Kabupaten. Namun berkat kerjasama yang baik antara PT FI, SMF dan APP memungkinkan kami dapat mengatasi tantangan tersebut,” kisahnya.<br /> <br />Masih menurut Rawung, selain layanan pengobatan umum dan gigi, dilakukan juga kegiatan penyuluhan kesehatan gigi untuk anak-anak, penyuluhan pencegahan malaria dan penyuluhan manfaat program keluarga berencana.<br /><br />Disaat yang sama, District Manager PT FI Sintang, Supriadi S.Hut mengatakan. “Untuk dapat memberikan efek jangka panjang, daftar pasien dan penyakit dari hasil kegiatan ini akan digunakan sebagai basis data untuk menganalisa penyakit yang umum terjadi di daerah ini. Kedepannya, informasi ini akan menjadi acuan dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) bagi masyarakat sekitar. agar dapat memperoleh dampak yang maksimal dan tepat sasaran. Selain itu kami juga akan mengembangkan kegiatan CSR yang lebih mengarah pada pemberdayaan ekonomi masyarakat agar warga sekitar menjadi lebih mandiri dan sejahtera,” tuturnya.<br /><br />Dilaporkan juga oleh Supriadi, bahwa Sinar Mas Forestry (SMF) yang berlokasi di Pulau Sumatera dan Kalimantan, Indonesia, merupakan pemasok bahan baku kayu eksklusif untuk pabrik pulp dan kertas milik Asia Pulp & Paper Grup (APP). SMF menerapkan prinsip usahanya berdasarkan manajemen pengelolaan hutan yang berkelanjutan, dengan menerapkan pengelolaan hutan lestari secara menyeluruh, harmonis dengan lingkungan sosial dan ramah lingkungan, untuk menjamin legalitas asal usul dan keberlanjutan pasokan kayunya. <br /><br />Commitment beyond Compliance, sebagai dasar dari hubungan kerja sama yang saling menguntungkan untuk memprioritaskan dan menerapkan program tanggung jawab sosial di semua areal wilayah kerjanya. <br /><br />Sekilas tentang Asia Pulp & Paper Group (APP). APP, adalah merek induk untuk produk kertas yang diproduksi oleh sejumlah pabrik di Indonesia antara lain PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, PT Pindo Deli Pulp & Paper Mills, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industries, dan PT Ekamas Fortuna. <br /><br />APP berkantor pusat di Indonesia dan memasarkan produknya ke lebih dari 120 negara. Sebagian besar fasilitas produksi APP memiliki sertifikasi Chain-of-Custody dari LEI dan PEFC. APP mendukung sejumlah inistiatif konservasi, termasuk 178.000 hektar cagar biosfer di Giam Siak Kecil – Bukit Batu, dan area seluas 106.000 hektar untuk suaka harimau Senepis. Keduanya terletak di provinsi Riau, Sumatera. Inisiatif pelestarian lain yang telah dilakukan oleh APP antara lain adalah mendukung program Kutai Orangutan Program di Kalimantan dan konservasi untuk badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon. <br /><br />Adapun tentang OBI, lembaga ini berdiri pada bulan Agustus 1999. Kegiatan pelayanan OBI dimulai pada saat bangsa Indonesia sedang mengalami dampak dari krisis ekonomi, yang kemudian berkembang menjadi krisis di segala bidang kehidupan. Pada saat masyarakat tidak mampu menahan beban keuangan, maka hal yang dikorbankan adalah kesehatan dan pendidikan anak. Melihat kenyataan ini, atas dasar kasih kepada sesama manusia maka OBI menitikberatkan pelayanan pada 2 bidang; yaitu Kesehatan dan Pendidikan. <strong>(*)</strong></p>