Fraksi DPRD Kalbar Pertanyakan Penambahan Aset

oleh
oleh

Fraksi Gerindra Sejahtera Baru DPRD Provinsi Kalimantan Barat mempertanyakan penambahan aset daerah yang nilainya di atas setengah triliun rupiah dalam setahun. <p style="text-align: justify;">"Kami minta penjelasan, aset apa saja yang bertambah," kata Juru Bicara Fraksi Gerindra Sejahtera Baru, Antonius Situmorang di Gedung DPRD Provinsi Kalbar, di Pontianak, Selasa.<br /><br />Berdasarkan data Pemprov Kalbar, pada tahun 2010 nilai aset sebesar Rp2,799 triliun, sedangkan tahun 2011 naik menjadi Rp3,370 triliun.<br /><br />"Jadi, ada kenaikan Rp570 miliar lebih," ujar dia. Ia membandingkan tahun anggaran 2011 realisasi belanja modal hanya Rp464 miliar.<br /><br />Namun secara umum, Fraksi Gerindra Sejahtera Baru berpendapat laporan pertanggungjawaban APBD Kalbar Tahun 2011 layak untuk dibahas pada tahapan berikutnya.<br /><br />Komposisi APBD Kalbar Tahun 2011, dari segi pendapatan ditargetkan Rp2,041 triliun; realisasi Rp2,202 triliun.<br /><br />Sedangkan untuk belanja, tahun anggaran 2011 ditargetkan Rp2,178 triliun, realisasi Rp1,995 triliun.<br /><br />Pembiayaan netto pada tahun anggaran 2011 ditargetkan sebesar Rp136,734 miliar; realisasi Rp135,45 miliar.<br /><br />Sementara sisa lebih pembiayaan anggaran sebesar Rp342,375 miliar.<br /><br />Terkait Indonesia terancam sebagai negara gagal, Fraksi Gerindra Sejahtera Baru mengaku terkaget-kaget.<br /><br />"Karena kalau kita lihat dari sisi aktivitas ekonomi, betapa banyak kendaraan roda dua dan empat," ujar dia.<br /><br />Belum lagi, lanjut dia, kondisi bandar udara yang lebih ramai dibanding terminal sehingga terkesan kumuh. "Ini menunjukkan ekonomi tumbuh. Tapi penilaian Indonesia terancam negara gagal, juga membuka mata sekaligus bahan evaluasi," kata Antonius Situmorang. <strong>(phs/Ant)</strong></p>