Gawai Dayak Sanggau akan digelar pekan depan atau 7 Juli 2015, yang rencananya akan dibuka Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis. <p style="text-align: justify;">"Gawai Adat Dayak Sanggau akan dipusatkan di Rumah Adat Dayak Dori’ Mpulor, terletak di kawasan Sungai Mawang, Kecamatan Kapuas, Sanggau," kata Kepala Seksi Seni dan Budaya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sanggau, David Dino Wijayanto saat dihubungi di Sanggau, Jumat.<br /><br />Ia menjelaskan, selain akan dihadiri dan dibuka oleh gubernur Kalbar, juga akan dihadiri delegasi dari utusan DAD (Dewan Adat Dayak) se-Kabupaten Sanggau, juga delegasi dari negara tetangga, Malaysia dan Brunei Darussalam.<br /><br />Ia memperkirakan Gawai Adat Dayak Sanggau itu akan diikuti sekitar empat ribu orang, termasuk tamu dari luar negeri. Keikutsertaan tamu dari luar negeri diharapkan akan menambah kemeriahan pelaksanaan kegiatan itu, sehingga semakin luas akses informasi mengenai kegiatan Gawai Adat Dayak di Kabupaten Sanggau.<br /><br />"Ke depannya, kami menargetkan, akan lebih banyak lagi tamu-tamu dari luar yang akan mengikuti Gawai Adat Dayak Sanggau," ujarnya.<br /><br />Terkait persiapan, menurut Dino, sejauh ini sudah mencapai 80 persen termasuk penyebaran undangan kepada peserta yang akan ikut serta. Dino mengharapkan agar masyarakat di Sanggau, secara khusus masyarakat Dayak memberikan dukungan secara penuh terhadap penyelenggaraan kegiatan tahunan tersebut.<br /><br />Untuk itu, Disbudpar Sanggau sendiri sangat berharap acara semacam tersebut dijadikan agenda budaya yang dapat menjadi daya tarik daerah dalam membawa para turis datang ke Sanggau.<br /><br />"Bukan hanya kegiatan Gawai Dayak saja, kegiatan seperti Paradje’ juga memiliki nilai historis yang tidak ternilai. Begitu juga dengan kegiatan kesukuan lainnya yang dapat menjadi daya tarik daerah," ujarnya.<br /><br />Momentum ini yang memang harus dimunculkan sehingga keberagaman di Sanggau dapat mengkristal menjadi rasa persatuan yang semakin kuat, katanya. (das/ant)</p>