Gebyar PON Untuk Indonesia Sehat dan Juara

oleh
oleh

Gebyar Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX di Jawa Barat sudah dimulai, bahkan sebelum event empat tahunan itu secara resmi dibuka pada 17 September 2016. <p>Perebutan medali emas sudah dipertandingkan mulai 14 September, tiga hari sebelum pembukaan, seperti di cabang renang, drumband, selam, dan dayung.<br /><br /> PON Ke-19 di Jawa Barat, dapat dibilang yang terbesar dalam sejarah olahraga Indonesia. Bukan hanya dari jumlah cabang olahraga yang dipertandingkan yang mencapai 44 cabang, ditambah 12 cabang eksibisi, namun juga dari penyebaran arena pertandingan yang tersebar di wilayah provinsi tersebut.<br /><br /> Total sekitar 9 ribu atlet dari berbagai provinisi di Indonesia berpartisipasi dalam PON XIX. Mereka tidak hanya terfokus di Bandung, ibu kota Jabar, namun juga tersebar di 15 kabupaten dan kota.<br /><br /> Padatnya pertandingan-pertandingan pada PON XIX, membuat jadwal pesta olahraga tingkat nasional itu harus dimulai lebih awal sehingga total lebih dari dua pekan.<br /><br /> Sementara pertandingan sudah dimulai, Kirab Api PON XIX terus berlanjut menyinggahi tiap-tiap kabupaten/kota di Jawa Barat.<br /><br /> Mulai dari tempat pengambilan api dari Balongan, Kabupaten Indramayu pada 5 September lalu, Kirap Api PON bergerak ke Cirebon, Kuningan, Majalengka, Ciamis, Tasikmalaya, Garut, Bandung Barat, Subang, Bekasi, Bogor Sukabumi dan akan berakhir di Kota Bandung saat acara pembukaan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api.<br /><br /> Bulan September 2016 ini menjadi hari-hari sibuk bagi Jawa Barat dengan segala kegiatan terkait PON. Mulai dari penyelenggaraan pertandingan cabang-cabang olahraga yang sudah dimulai, acara pembukaan yang mengerahkan lebih dari 3.000 penari, dan berbagai persiapan lainnya.<br /><br /> Di sejumlah venue, para pekerja tampak masih terlihat melakukan finishing sebelum arena tersebut dipakai seperti di kompleks olahraga Jalak Harupat Soreang, Bandung.<br /><br /> Panitia juga memanfaatkan momentum PON XIX ini untuk memberdayaan ekonomi masyarakat, dan promosi-promosi Jawa Barat. Cenderamata PON XIX, termasuk boneka maskot Surili sudah mulai dipasarkan sebagai sovenir.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Mengejar Sukses<br /></strong><br /> Dari PON ke PON, pihak tuan rumah selalu ingin menjadikan event ini sebagai kebanggaan dan harga diri daerah. Segala daya dikerahkan, termasuk anggaran untuk membangun arena-arena baru bernilai triliunan rupiah, atau merenovasi arena yang sudah ada.<br /><br /> Jawa Barat sendiri sudah mencanangkan empat sukses dalam penyelenggaraan PON XIX ini, yakni sukses prestasi, sukses penyelenggaraan, sukses pemberdayaan ekonomi rakyat dan sukses administrasi.<br /><br /> Untuk menggelar PON XIX, sebagian besar anggarannya diambil dari APBD Jawa Barat yang mencapai Rp3,2 triliun. Selain itu juga ada dukungan dana dari pemerintah pusat melalui Kemenpora dan sumber lainnya.<br /><br /> Stadion GBLA di Gedebage, Kota Bandung, menjadi stadion baru di Jawa Barat yang akan menjadi arena pembukaan dan penutupan PON XIX.<br /><br /> Selain di Kota Bandung, pembangunan atau renovasi prasarana juga dilakukan pada sejumlah daerah untuk keperluan PON.<br /><br /> Jabar sebagai tuan rumah PON 2016 menyatakan tempat pertandingan bakal berstandar internasional. <br /><br /> "Jadi nantinya setelah PON ini arena-arena tersebut bisa digunakan untuk menggelar event internasional seperti SEA Games atau bahkan Asian Games," kata Gubernur Jabar Ahmad Heryawan yang juga selaku Ketua Umum PB PON XIX/2016.<br /><br /> Dari 69 venue pertandingan untuk PON XIX/2016, sembilan merupakan arena baru, sedangkan sisanya adalah arena lama yang direnovasi serta arena sewaan.<br /><br /> Banyaknya arena yang diperlukan tersebut, juga terkait dengan jumlah cabang olahraga dan nomor pertandingan yang digelar.<br /><br /> PON XIX baru dimulai, jadi belum bisa dibilang sukses atau tidak. Namun dalam hal jumlah pertandingan, PON di Jabar ini sudah dapat dibilang sebagai yang terbesar dibanding PON-PON sebelumnya.<br /><br /> Ada 44 cabang olahraga dengan total 366 nomor pertandingan putra, 297 pertandingan putri, 36 pertandingan campuran dan 57 pertandingan terbuka di 69 venue yang tersebar di 16 Kabupaten/Kota di Jawa Barat.<br /><br /> Selain itu ada 12 cabang eksibisi yang digelar bersamaan dengan PON XIX ini.<br /><br /> Total medali yang diperebutkan adalah 756 medali emas, 756 medali perak, dan 954 medali perunggu.<br /><br /> Jumlah tersebut lebih besar dari PON sebelumnya di Riau tahun 2012 yang menggelar 37 cabang olahraga dan pada PON di Sumsel tahun 2004 yang mengggelar 39 cabang olahraga.<br /><br /> Cabang olahraga yang dipertandingkan juga terkait kemampuan tuan rumah dalam penyelenggaraannya, termasuk ketersediaan sarana dan prasarana.<br /><br /> Ketersediaan arena dan juga kesiapan sumber daya manusia yang dimiliki, memungkinkan Jawa Barat untuk menggelar hingga total 56 cabang olahraga dalam waktu yang relatif bersamaan di Tanah Legenda tersebut.<br /><br /> Ke-44 cabang itu adalah atletik, bola voli, voli pasir, bisbol, senam, karate, kempok, polo air, taekwondo, hoki, sofbol, sepak takraw, renang, renang indah, loncat indah, judo, gulat, sepatu roda, tarung drajat, biliar, squash, boling, kriket, tenis lapangan, bola basket, catur, bridge, dancesport, wushu, anggar, angkat besi, angkat berat, binaraga, panahan, aeromodeling, tenis meja, gantole, berkuda, panjat tebing, ski air, paralayang, golf, pencak silat, futsal, menembak, drumband, renang perairan terbuka, selam laut, selam kolam, layar, terjun payung, terbang layang, balap motor, dayung, tinju, sepak bola, balap sepeda dan bulu tangkis.<br /><br /> Sedangkan 12 cabang olahraga eksibisi meliputi arung jeram, muaythai, yongmodoo, korf ball, gateball, woodball, bola tangan, basket three X three, soft tenis, petanque, rugby, dan barongsay.<br /><br /> Banyaknya olahraga yang bisa dipertandingkan pada PON XIX ini, setidaknya sesuai tema Hari Olahraga Nasional 2016 yakni Ayo Olahraga untuk Indonesia Sehat dan Produktif.  <br /><br /><a href="http://www.antaranews.com/info-grafis/20529/pon-xix-jawa-barat" target="_blank"><strong>Selengkapnya tentang PON XIX dalam infografis.</strong></a><br /><br /> Selama lebih dari dua pekan ini PON XIX di Jawa Barat menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia makin gemar berolahraga dan banyak pilihan cabang olahraga untuk bisa dikembangkan.<br /><br /> Masyarakat dapat melihat bagaimana peta olahraga nasional melalui PON XIX. Bahkan warga ibu kota Jakarta juga tidak perlu jauh-jauh untuk ikut merasakan gebyar PON ini, karena sejumlah cabang olahraga digelar di kota satelit Bogor dan Bekasi.<br /><br /> Dengan banyaknya pilihan untuk berolahraga, maka budaya olahraga di masyarakat Indonesia akan semakin tumbuh.<br /><br /> Seperti yang tercantum dalam UU Sistem Keolahragaan Nasional pasal 6 yang menyebutkan bahwa masyarakat Indonesia berhak memilih dan mengikuti jenis atau cabang olahraga yang sesuai dengan bakat dan minatnya.<br /><br /> Selain itu juga sejalan dengan tujuan keolahragaan nasional pada UU tersebut yakni meningkatkan kesehatan dan kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkan nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas, disiplin, mempererat dan membina persatuan dan kesatuan bangsa, memperkukuh ketahanan nasional, serta mengangkat harkat, martabat, dan kehormatan bangsa<br /><br /> Meksipun demikian, PON yang menelan biaya relatif sangat besar tersebut juga harus memberi manfaat bagi perkembangan prestasi olahraga nasional dalam menghadapi persaingan internasional.<br /><br /> Fokus pada cabang-cabang yang dipertandingkan pada Asian Games dan Olimpiade harus tetap ada, dan PON dapat menjadi tolok ukur pertama untuk menyiapkan para atlet.<br /><br /> Jabar mungkin bisa menggelar PON dengan jumlah pertandingan yang cukup banyak, namun pada PON berikutnya, yakni di Papua tahun 2020, kemungkinan jumlah cabang akan dibatasi, tergantung ketersediaaan sarana, prasarana dan SDM yang ada.<br /><br /> Seperti yang dikemukakan mantan deputi Kemenpora bidang peningkatan prestasi olahraga, Joko Pekik Irianto, perlu ada evaluasi terkait jumlah pertandingan pada PON dan juga pembatasan usia bagi pesertanya.<br /><br /> "Ke depan kita harus melakukan perbaikan event-event termasuk PON. Paling gampang kita mengacu pada jumlah cabang olahraga yang dipertandingkan di Asian Games maupun olimpiade," kata Djoko Pekik.<br /><br /> Dengan demikian, PON tidak hanya sekadar pesta olahraga dengan biaya besar, namun akan bisa melahirkan atlet-atlet kelas dunia yang bisa menjadi juara di event internasional. (*)<br /><br />Sumber: http://www.antaranews.com</p>