Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Cornelis menegaskan bahwa pemerintah sudah memberi perhatian kepada masyarakat perbatasan dan pedalaman melalui berbagai program pembangunan. <p style="text-align: justify;">"Jadi bohong besar kalau ada yang mengatakan bahwa Kalbar belum merdeka," kata Cornelis saat pembukaan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat VIII dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-39 di Sentra Bisnis A Yani Mega Mall Pontianak, Selasa.<br /><br />Hadir dalam pembukaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono, Menko Kesra Agung Laksono, Mentan Suswono, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Agum Gumelar, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad, Menteri Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, Mendagri Gamawan Fauzi.<br /><br />Menurut Gubernur Cornelis, pemerintah pusat sudah memberi perhatian banyak kepada masyarakat provinsi yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia itu.<br /><br />Mengenai adanya warga negara yang pindah kewarganegaraan di perbatasan, ia tidak membantah hal itu.<br /><br />Namun, lanjut dia, tetap ada yang menjadi perekat di wilayah perbatasan. "Yakni ideologi Pancasila," kata Cornelis menegaskan.<br /><br />Ia menambahkan, jumlah penduduk Kalbar saat ini 4,319 juta jiwa. Angka kemiskinan yang tercatat di tahun 2010 sebesar 9,02 persen sedangkan jumlah pengangguran 4,62 persen dari total penduduk.<br /><br />Kalbar, kata dia, masih kekurangan dalam hal infrastruktur, air bersih hingga keterbatasan bandar udara.<br /><br />Saat ini, tambah dia, tengah dibangun sejumlah program di antaranya jalan lintas Kalimantan poros selatan, jalan akses ke perbatasan, pengembangan Bandara Supadio Pontianak, energi terbarukan.<br /><br />Pemprov Kalbar menargetkan tingkat pertumbuhan ekonomi menjadi 6,89 persen tahun ini dari sebelumnya 5,35 persen.<br /><br />Gubernur Cornelis berharap, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali hadir ke Kalbar untuk meresmikan proyek pembangunan tersebut kalau sudah tuntas. <strong>(phs/Ant)</strong></p>
