Gubernur Kalsel: KBB Semacam "Mengangkat Batang Terendam"

oleh
oleh

Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Arifin menyatakan pembentukan Kerukunan Bubuhan Banjar di berbagai daerah di Indonesia adalah untuk menggali potensi suku Banjar atau semacam "mengangkat batang terendam". <p style="text-align: justify;"><br />"Potensi suku Banjar yang menyebar di seluruh Nusantara selama tak kelihatan, bagai ‘batang terendam hingga penuh lumut’," katanya dalam acara aruh ganal atau selamatan besar yang digelar Kerukunan Bubuhan Banjar (KBB) Kepulauan Riau di Kota Batam, Minggu (29/3).<br /><br />Dalam kegiatan yang dirangkaikan dengan pengukuhan ketua dan pengurus KBB Kepri tersebut, Rudy Ariffin yang juga dikenal dengan Ketua KBB sedunia mengatakan bahwa potensi suku Banjar di perantauan begitu sangat besar. Namun, sayangnya belum kelihatan bagaikan batang terendam.<br /><br />Melalui rekrutmen anggota KBB, kata Rudy Arifin, akan diketahui potensi-potensi itu sehingga mudah menggali dan mengangkatnya.<br /><br />Sebagai contoh usaha anggota akan ketahuan dan bisa dikerjasamakan dari daerah yang satu dengan daerah lain.<br /><br />Dengan adanya KBB ini, lanjut dia, akan ketahuan para pengusaha keanggotaan KBB yang pada akhirnya mereka bisa melakukan kerja sama.<br /><br />Mengenai pembentukan dan pengukuhan kepengurusan KBB, dia mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan hal itu di tujuh provinsi. Berikutnya, pada provinsi lainnya.<br /><br />Dalam kegiatan yang dihadiri Gubernur Kepri Muhamad Sani serta Bupati Indragiri Hilir dan para pejabat Pemprov Kalsel tersebut dimeriahkan berbagai atraksi kesenian khas Banjar, baik oleh seniman di Kalsel maupun seniman Banjar di Kepri, Inhil dan Tungkal. (das/ant)</p>