Gubernur Kalteng Apresiasi Peluncuran Laku Pandai

oleh
oleh

Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang mengapresiasi peluncuran sistem layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif atau Laku Pandai yang telah dilaksanakan Otoritas Jasa Keuangan. <p style="text-align: justify;">Apalagi sistem Laku Pandai ini sasarannya memprioritaskan masyarakat pedalaman yang memang paling membutuhkan untuk meningkatkan perekonomiannya, kata Teras Narang di Palangka Raya, Rabu.<br /><br />"Ini program yang sangat luar biasa dan tentunya harus didukung semua pihak. Saya juga bangga program Laku pandai dari OJK ini bisa dilaksanakan di Kalteng," katanya.<br /><br />OJK Kalteng bersama Bank Tabungan Negeri (BTN), Senin (25/5), secara resmi meluncurkan program Laku Pandai yang dilaksanakan di Kantor Pos Tangkiling Kota Palangka Raya.<br /><br />Kepala OJK Kalteng Iwan M Ridwan menjelaskan sistem Laku Pandai merupakan program yang akan menyediakan berbagai produk keuangan secara sederhana, mudah dipahami dan sesuai kebutuhan masyarakat, khususnya belum terjangkau layanan keuangan.<br /><br />“Produk yang disediakan Laku Pandai antara lain Tabungan berkarakteristik Basic Saving Account (BSA), Kredit/Pembiayaan kepada Nasabah Mikro dan Produk keuangan lainnya seperti asuransi mikro,” katanya.<br /><br />Program Laku Pandai mulai dijalankan empat bank yaitu BRI di Jayapura pada 27 Maret 2015, Bank Mandiri di Gowa Sulawesi Selatan 28 Maret 2015, BPTPN pada 30 Maret 2015 dan BCA di Grobongan Jawa Tengah pada 6 April 2015.<br /><br />Iwan mengatakan untuk di provinsi Kalteng program ini baru mulai dijalankan BTN, dan harapannya bank lainnya ikut terlibat. Sebab, program ini sangat dibutuhkan masyarakat, khususnya di pedalaman yang kurang mendapat pelayanan terkait keuangan.<br /><br />“Tujuan lain program ini kan agar masyarakat terbebas dari jerat tengkulak ataupun lintah darat yang selama ini menyulitkan kehidupan mereka dengan bunga pinjaman yang sangat tinggi," kata Iwan.<br /><br />Berdasarkan data OJK Kalteng, jumlah lembaga jasa keuangan bidang perbankan di provinsi berjuluk “Bumi Tambun bungai” ini berkisar 13 Bank umum konvensional, enam Bank Umum Syariah, empat BPR dan satu BPRS dengan jumlah jaringan kantor mencapai 230.<br /><br />Sedangkan Lembaga jasa keuangan non-bank sebanyak 65 yang terdiri dari perusahaan asuransi, penjaminan, pegadaian, dana pensiun, pembiayaan, BPJS kesehatan dan Ketenagakerjaan serta ventura dengan jaringan kantor mencapai 103. (das/ant)</p>