Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak mengajak masyarakat daerah setempat mendukung program Keluarga Berencana dan membantu petugas pendataan keluarga dengan memberikan jawaban yang benar dan jujur. <p style="text-align: justify;">"Pendataan keluarga merupakan kegiatan rutin jajaran Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) setiap lima tahun sekali. Tahun ini, pendataan sudah dilakukan sejak 1 Mei lalu dan diperkirakan rampung akhir Juni ini," kata gubernur di Samarinda, Senin.<br /><br />Awang Faroek berharap masyarakat menyampaikan informasi yang tepat, sehingga hasil pendataan bisa menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan pemerintah di pusat dan daerah.<br /><br />"Berikan informasi yang benar agar hasil pendataan ini benar-benar akurat. Saya juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang telah menyampaikan informasi yang jujur dan benar, sebab ini penting untuk merumuskan kebijakan pemerintah, khususnya terkait permasalahan ekonomi dan kependudukan," kata Awang.<br /><br />Pendataan dilakukan kepada sekitar 860.000 keluarga di Kaltim, termasuk di Provinsi Kalimantan Utara dengan jumlah kader yang diterjunkan untuk melakukan pendataan sebanyak 2.000 orang.<br /><br />Pendataan itu meliputi Nomor Induk Kependudukan (NIK), jumlah anggota keluarga, penggunaan kontrasepsi, jumlah pasangan usia subur, tingkat pendidikan, kesehatan, dan lainnya.<br /><br />Dari pendataan tersebut akan terlihat gambaran atau kondisi keluarga-keluarga di Kaltim dan Kaltara, baik terkait keikutsertaan dalam progam KB, tingkat kesejahteraan, pendidikan, kesehatan serta jumlah pertambahan penduduk.<br /><br />"Program KB ini sangat penting. Karena itu, jangan pernah berpikir program ini tidak penting lalu mengabaikannya. Pemerintah daerah dan masyarakat harus memiliki pemahaman yang sama betapa penting program KB ini untuk membangun generasi yang kuat dan berkualitas di masa depan," kata Awang. (das/ant)</p>