Gubernur: Kenaikan BBM Tidak Bisa Dihindari

oleh
oleh

Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Arffin mengatakan, kenaikan bahan bakar minyak yang rencananya akan diberlakukan 1 April 2012 memang berat tetapi memamg tidak bisa dihindari. <p style="text-align: justify;">"Kenaikan BBM memang berat, tapi beban subsidi kita sudah sangat tinggi yakni mencapai Rp9 triliun, sehingga mau tidak mau rencana tersebut harus dilakukan," kata Gubernur Rudy Ariffin di Banjarmasin Rabu usai rapat kerja dengan seluruh kepala dinas Pemprov Kalsel dan instansi terkait termasuk Pertamina.<br /><br />Hanya saja, kata Gubernur, diharapkan Pertamina selalu memperhatikan suplai BBM di Kalsel yang selama ini selalu kurang, karena antara kebutuhan dan persediaan sudah tidak seimbang lagi.<br /><br />Berdasarkan data dari PT Pertamina konsumsi BBM bersubsidi di Kalsel selama 2011 mengalami over kuota. BBM jenis Premium misalnya, dari kuota sebesar 461 ribu kiloliter, ternyata realisasinya mencapai 478 ribu kiloliter atau mengalami over kuota sebesar 4 persen.<br /><br />Begitu juga dengan konsumsi solar bersubsidi sebanyak 253 ribu kiloliter,realisasinya mencapai 259 ribu kiloliter atau mengalami over kuota sebesar 3 persen.<br /><br />Kondisi tersebut menyebabkan, hampir seluruh SPBU di Kalsel sering terjadi antrean panjang yang menyebabkan kemacetan lalu lintas dan memicu terjadinya kenaikan harga barang.<br /><br />"Kalau ternyata BBM jadi naik, kita berharap kebutuhan BBM di Kalsel baik untuk masyarakat dan industri bisa dipenuhi," katanya.<br /><br />Sebab kata dia, kelangkaan pasokan BBM bisa memicu terjadiya kenaikan harga. Dengan demikian jangan sampai kenaikan harga BBM yang akan terjadi saat ini akan ditambahi dengan kenaikan harga BBM yang dipicu kelangkaan.<br /><br />Menghadapi rencana kenaikan BBM, gubernur juga meminta aparat keamanan selalu menjaga agar situasi di Kalsel tetap kondusif dan mengantisipasi kemungkinan adanya tindakan anarki yang pada akhirnya akan merugikan daerah sendiri.<br /><br />Apalagi kata dia, kenaikan BBM terjadi pada awal April dimana waktunya tidak jauh dengan awal Mei yang merupakan hari buruh nasional.<br /><br />"Pada hari buruh tersebut biasanya akan ada gerakan-gerakan, sehigga aparat keamanan harus benar-benar bisa menjaga situasi tetapi kondusif," katanya.<br /><br />Kepada Biro Ekonomi, tambah Gubernur, diharapkan terus melakukan pengawasan pada saat kenaikan BBM diumumkan dan setelahnya, termasuk pendistribusian BBM ke seluruh daerah. <strong>(phs/Ant)</strong></p>