Gubernur Provinsi Kalimantan Barat Cornelis menegaskan dirinya tidak bertanggung jawab atas masalah penerimaan calon pegawai negeri sipil tahun 2010 di Kabupaten Kubu Raya. <p style="text-align: justify;">"Mengenai CPNS Kubu Raya saya tidak mau bertanggung jawab. Sudah saya jelaskan sebelumnya mengenai mekanismenya seperti apa," kata Gubernur Cornelis di Pontianak, Senin.<br /><br />Gubernur Cornelis menilai, kesalahan pada penerimaan CPNS Kubu Raya karena pemerintah kabupaten setempat yang tidak mengikuti aturan.<br /><br />"Saat penerimaan CPNS itu sudah ditetapkan perguruan tinggi mana yang ditunjuk untuk melakukan koreksi, sayangnya tidak mengikuti," ungkap Gubernur Cornelis.<br /><br />Belum lama ini, dirinya dipanggil pihak Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara untuk dimintai keterangan seputar pertanggungjawaban penerimaan CPNS tersebut.<br /><br />"Katanya saya tidak transparan dalam penerimaan CPNS tahun 2010, kata siapa, semua proses kami umumkan. Bagian mana yang tidak transparannya," tegas Gubernur Cornelis.<br /><br />Gubernur Cornelis menjelaskan, pada penerimaan CPNS 2010 dirinya berpegang kepada surat Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor B/1654/M.PAN-RB/7/2010 tertanggal 21 Juli 2010 perihal kebijakan tambahan alokasi formasi untuk untuk pengadaan CPNS tahun 2010 dan surat nomor B/2153/M.PAN-RB/09/2010 perihal koordinasi pengadaan CPNS daerah tahun 2010 oleh Gubernur.<br /><br />"Nah, saya sebagai wakil Pemerintah Pusat guna mencapai keterpaduan baik perencanaan maupun pelaksanaan tugas serta kegiatan semua instansi vertikal provinsi, antar instansi vertikal dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) tingkat provinsi, antara provinsi dengan pemerintah kabupaten /kota agar tercapai efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintah," jelasnya.<br /><br />Pernyataan Gubernur Kalbar tersebut, terkait tanggapan anggota Fraksi Demokrat, Setyo Gunawan melalui Pandangan Akhir Fraksi mempertanyakan nasib ratusan CPNS yang sebelumnya dinyatakan lulus seleksi namun hingga kini tidak jelas statusnya.<br /><br />"Kami mempertanyakan bagaimana nasib sekitar 200 CPNS Kubu Raya yang hingga kini belum ada kejelasan nasib mereka. Kami berharap ada jalan keluar untuk CPNS ini sehingga tidak lagi meresahkan banyak pihak," kata Setyo. <strong>(phs/Ant)</strong></p>