Gubernur : Saatnya PLN Kontrak Pembelian Batu Bara

oleh
oleh

Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin mengatakan di saat harga ekspor batu bara nasional turun kesempatan bagi PT PLN untuk melakukan kontrak jangka panjang dengan perusahaan-perusahaan batu bara besar di daerah ini. <p style="text-align: justify;">"Sekadar usul, di saat harga batu bara ekspor turun, sebaiknya PLN melakukan kontrak jangka panjang pembelian bahan baku pembangkit listrik tenaga uap tersebut," kata Gubernur di Banjarmasin, Minggu.<br /><br />Menurut dia, sebagaimana pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya, PLN kesulitan untuk mendapatkan kontrak batu bara, karena banyak perusahaan yang memilih menjual batu bara ke luar negeri dengan harga yang lebih mahal.<br /><br />Ketua Asosiasi Pemasok Energi dan Batu Bara Indonesia (ASPEBINDO) Ferry J Yulianto mengatakan, saat ini perusahaan batu bara nasional sedang mengalami kelesuan akibat krisis ekonomi Eropa yang mengakibatkan penurunan harga batu bara ekspor.<br /><br />Namun demikian, kata dia, pada posisi yang sulit saat ini, tidak menutup kemungkinan justru akan memunculkan kesempatan yang baik bagi para pengusaha, sehingga para pengusaha harus mampu menyikapi dengan lebih cerdas.<br /><br />Menurut dia, pada tahun-tahun sebelumnya, banyak perusahaan batu bara besar yang memilih menjual produksinya ke luar negeri dan tidak sedikit yang mengabaikan peraturan bahwa sebagian produksi mereka harus dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan nasional.<br /&gt;<br />"Dengan kondisi batu bara ekspor yang sedang turun, kata dia, kini situasinya terbalik, tidak sedikit pengusaha batu bara besar yang meminta kepada saya untuk bisa memasok ke perusahaan dalam negeri termasuk PLN," katanya.<br /><br />Kondisi tersebut, kata dia, memberikan pelajaran berharga kepada para pengusaha, bahwa tidak selamanya harga batu bara nasional kalah bersaing dengan harga batu bara ekspor.<br /><br />"Justru saat ini perusahaan-perusahaan pemasok batu bara nasional, yang kurang terkena dampak krisis ekonomi di Eropa, karena harga batu bara nasional relatif cukup stabil," katanya.<br /><br />Apalagi, kata dia, rendahnya harga batu bara ekspor diprediksi tidak hanya terjadi pada tahun 2012 ini saja, tetapi sampai 2013 masih akan terjadi fluktuasi harga yang cukup signifikan.<br /><br />Krisis ekonomi Eropa, kata dia, juga membuat pengusaha batu bara kini menjadi merasa memiliki kepentingan dan nasib yang sama, sehingga akhirnya pada 2011 terbentuklah ASPEBINDO yang diharapkan bakal menjadi wadah untuk membantu menyelesaikan berbagai permasalahan terkait persoalan batu bara.<br /><br />Menurut dia, banyak kepentingan pusat daerah yang harus dijembatani baik itu perizinan, permasalahan lingkungan dan lainnya. Selain itu pihaknya juga akan mendorong keadilan terhadap perusahaan batu bara kecil yang nota bene banyak perusahaan pemegang kuasa pertambangan dan besar PKP2B.<br /><br />"Perusahaan izin usaha produksi yang jumlahnya ribuan perlu disatukan dan ditingkatkan profesionalismenya," katanya. <strong>(phs/Ant)</strong></p>