Gubernur Terima Dengan Lapang Dada Kritikan Menteri

oleh
oleh

Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak mengatakan, kritikan Menteri BUMN Dahlan Iskan tentang penyediaan lahan 100.000 hektare (ha) untuk "food estate" di provinsi itu sebagai omong kosong, diterima dengan lapang dada. <p style="text-align: justify;">"Pak Menteri BUMN Dahlan Iskan, beberapa hari lalu menyatakan lahan untuk pengembangan food estate di Kaltim sebagai omong kosong, itu merupakan kritikan tajam bagi saya, namun kritikan itu saya terima dengan lapang dada," ujar Awang Faroek Ishak saat memimpin pertemuan dengan 10 bupati dan pejabat Pemprov Kaltim di Aula Kantor Gubernur Kaltim, Rabu.<br /><br />Pertemuan itu dimaksudkan untuk menyamakan persepsi semua pemangku kepentingan agar program pengembangan kawasan pangan (food estate) di Kaltim terwujud, sehingga 10 bupati yang wilayahnya akan dijadikan pengembangan food estate diundang dalam rapat tersebut.<br /><br />Menurutnya, permasalahan yang terjadi di Kaltim cukup rumit, seperti adanya 742 kasus izin lahan yang tumpang tindih untuk berbagai keperluan, kemudian lahan yang ada masih dalam proses pengusulan tata ruang wilayah.<br /><br />Namun demikian, dia tetap berupaya agar 100.000 ha lahan untuk tahap pertama yang diminta Menteri BUMN untuk food estate itu dapat terwujud, makanya dilakukan rapat dengan semua pejabat dan Tim Percepatatan Pengembangan Food Estate.<br /><br />Sementara itu, dari lahan 100.000 ha tersebut, terdapat 50.000 ha sudah terealisasi di Kabupaten Bulungan, yakni dengan lahan yang diberi nama Delta Kayan Food Estate. Di kawasan ini juga sudah dilakukan panen padi perdana oleh Menteri Pertanian RI pada Juni 2012.<br /><br />Ia juga mengatakan bahwa lahan pertanian yang ada di Kaltim total seluas 9.000.000 ha, sehingga tidak masuk akal jika 10 kabupaten yang telah ditunjuk menjadikan kawasannya sebagai pengembangan food estate dan rice estate itu tidak dapat memenuhinya, padahal yang dibutuhkan hanya 100.000 ha.<br /><br />"Masa dari 9.000.000 hektare lahan pertanian yang ada di provinsi ini, disisihkan 100.000 hektare saja untuk food estate tidak bisa. Kalau tidak bisa menyisihkan sebagian kecil dari lahan yang 9.000.000 hektare itu, sebaiknya berhenti saja jadi pejabat," ujar gubernur di hadapan para pejabat dan bupati dalam rapat tersebut. <strong>(phs/Ant)</strong></p>