Guru Jemput Siswa Karena Hujan Di Kotim

oleh
oleh

Ketulusan guru di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Kalimantan Tengah dalam bertugas, patut diacungi jempol karena rela menjemput siswa yang mengikuti Ujian Nasional (UN) akibat kehujanan. <p style="text-align: justify;">"Ini sudah berbicara hati nurani. Saya sangat bangga karena masih banyak guru yang menjalankan tugas dengan tulus," ujar Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur, Heriansyah dengan nada haru ketika dibincangi di Sampit, Rabu.<br /><br />Guru SMP 4 Sampit, terlihat rela menjemput siswa yang terlambat mengikuti UN karena hujan deras di hari pertama. Siswa itu memang anak dari keluarga tidak mampu dan tidak punya kendaraan, dan gurunya berinisiatif menjemput ke rumah siswa tersebut.<br /><br />Selama pelaksanaan UN, Heriansyah mengaku keliling ke sejumlah sekolah di Sampit untuk memantau pelaksanaan UN. Pagi tadi, dia memantau ke sejumlah sekolah, di antaranya SMP 8 Sampit dan sempat berbincang dengan para guru di sekolah tersebut.<br /><br />"Kami melihat, pelaksanaan UN SMP/MTs berjalan lancar dan tingkat kehadiran sangat tinggi. Saya berharap pelaksanaan UN tingkat SMA/MA/SMK, SMP/MTs dan SD/MI di Sampit berjalan dengan lancar hingga usai," katanya.<br /><br />Jumlah peserta UN SMP/MTs sebanyak 5.201 yang tersebar di 108 sekolah, termasuk peserta program Paket B. Jumlah itu lebih sedikit dibanding peserta UN SD/MI yang mencapai 8.306 siswa tersebar di 355 sekolah. UN SD/MI rencananya dilaksanakan pada 6-8 Mei 2013.<br /><br />Ketua panitia UN Kotim, Abdul Kadir menyatakan bersyukur semua berjalan lancar. Sebelumnya sempat terjadi kekurangan naskah soal UN di beberapa sekolah, namun semua pihak, kekurangan itu bisa dipenuhi dengan baik dan cepat.<br /><br />Dia mengatakan, kekurang soal tersebut tidak sampai mengganggu pelaksanaan UN hingga hari terakhir. Abdul Kadir menyatakan terus memantau pelaksanaan UN di lapangan, termasuk pengiriman lembar jawaban ke Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng. <strong>(das/ant)</strong></p>