Mencuatnya persoalan pembelian Genset PDAM Sei Ana yang dipraduga barang bekas dibantah oleh beberapa pihak, baik PPTK maupun supplier yang ditunjuk oleh PPTK untuk pengadaan barang tersebut, termasuk dari H.Sumarno yang namanya diseret-seret dalam permasalahan tersebut. <p style="text-align: justify;">Kepada kalimantan-news, Senin (14/02/2011) H.Sumarno menyatakan dengan tegas jika dirinya tidak ada hubungannya dengan persoalan genset PDAM ataupun dikaitkan sebagai orang yang memasukkan genset tersebut. Apa yang diberitakan dimedia, lanjutnya sangat merugikan nama baiknya dan mengancam akan melaporkan ke Polisi atas pencemaran nama baik.<br /><br />"Saya memang menunggu berita ini. Sumbernya dari mana? Apakah pernyataan itu dapat dipertanggungjawabkan, karena itu seolah-olah mengaitkan kepada diri saya. Untungnya dikoran tidak menyebut dengan jelas nama saya, seandainya itu disebutkan maka akan saya laporkan ke Polisi karena telah mencemarkan nama baik," tegas H.Sumarno.<br /><br />Dirinya menambahkan, jika sebelum melontarkan pernyataan hendaknya melihat dulu isi kontrak yang menyebutkan dirinya adalah sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pembelian genset tersebut.<br /><br />"Coba yang profesional. Lihat dulu kontraknya, ada tidak nama saya ikut dalam pengadaan genset tersebut," tandasnya.<br /><br />Menurut H.Sumarno, awalnya memang dirinya berminat untuk ikut dalam pengadaan barang tersebut, namun karena banyak pihak yang berminat, dirinya mengaku akhirnya mundur atau tidak ikut dalam proyek pengadaan genset tersebut. Namun demikian, dirinya mengakui jika bolak-balik ke Sei Ana terkait dengan pemasangan kotak handel yang memang dirinya dan Romantio (PPTK) membelinya. <br /><br />"Mondar-mandirnya saya ke Sei Ana itu, pertama memang genset itu dibeli dari distributor yang ada diPontianak dan kebetulan distributor tersebut kenal dengan saya sambil memperlihatkan kotak handel yang saya beli bersama Romatio. Bukan berarti saya yang borong genset! Sayapun tidak tahu berapa harga genset tersebut," ungkapnya. <br /><br />Terkait dengan buku manual dari genset yang hanya dalan bentuk foto kopian yang dikirimkan ke pada dirinya dari Ichsanudin di Pontianak, H.Sumarno membenarkan hal tersebut dan menjelaskan jika dirinya sempat mempertanyakanya ke Ichsanudin serta mendapat penjelasan bahwa buku yang asli hilang.<br /><br />"Makanya yang dikirimkan hanya dalam bentuk foto kopian," jelasnya.<br /><br />H.Sumarsono juga mengakui jika dirinyalah yang memberikan saran kepada Romantio (PPTK) jika dirinya mempunyai kenalan orang yang biasa memasok mesin genset dan juga merupakan rekanan PLN. <strong>(*)</strong></p>