Sebanyak empat calon haji Kelompok Terbang 2 Embarkasi Banjarmasin Kalimantan Selatan berangkat menggunakan kursi roda karena kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan. <p style="text-align: justify;">"Empat calon haji itu sudah lanjut usia dan masuk kategori risiko tinggi tetapi tetap bisa berangkat," ujar Koordinator Penanganan Penumpang PT Gapura Angkasa, Turman sebelum pemberangkatan jamaah kloter 2, Minggu.<br /><br />Jamaah calon haji kloter 2 yang merupakan kloter gabungan jamaah dari Kota Banjarbaru, Banjarmasin dan Kabupaten Banjar berangkat dari Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin menuju Jeddah Minggu pukul 17.45 Wita.<br /><br />Turman mengatakan penanganan empat calon haji lanjut usia itu berbeda dibanding jamaah lain yang sehat termasuk saat diberangkatkan dari asrama haji embarkasi menuju pesawat yang akan membawa ke tanah suci.<br /><br />"Mereka dibawa menggunakan mobil ambulans menuju pesawat lebih cepat dibanding jamaah lain yang menggunakan bus dari asrama haji karena prosedur penanganannya memang seperti itu," katanya.<br /><br />Kepala Seksi Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Banjarmasin YR Patari mengatakan empat orang lanjut usia itu merupakan jamaah risiko tinggi yang perlu penanganan khusus.<br /><br />"Jamaah risiko tinggi memerlukan penanganan khusus terutama oleh petugas kesehatan baik selama perjalanan maupun saat menjalankan rangkaian ibadah haji karena kondisi kesehatannya yang cukup rawan," ujar Patari .<br /><br />Disebutkan, jumlah jamaah kategori risiko tinggi di kloter 2 dari hasil pemeriksaan kesehatan petugas poliklinik embarkasi sebanyak 159 orang dari total 320 anggota kloter gabungan tersebut.<br /><br />"Mayoritas penyakit yang diderita jamaah risiko tinggi adalah hipertensi 79 orang, kolesterol 49 orang, usia lanjut 47 orang, asma 13 orang dan rematik enam orang," sebutnya Dikatakan, guna mengenali jamaah calon haji risiko tinggi, pihaknya membagikan gelang khusus warna hitam sebagai penanda bahwa jamaah bersangkutan merupakan orang yang membutuhkan penanganan khusus.<br /><br />"Gelang khusus warna hitam itu sebagai penanda jamaah risiko tinggi sehingga jika terjadi apa-apa selama perjalanan maupun saat berada di tanah suci maka bisa segera ditangani sesuai kondisinya," ujar dia.<br /><br />Sesuai jadwal pemberangkatan yang ditetapkan PPIH Embarkasi Banjarmasin, jamaah kloter 2 yang berangkat Minggu petang diperkirakan tiba di Jeddah Senin pukul 01.15 Waktu Arab Saudi. <strong>(phs/Ant)</strong></p>