Harga Air Bersih Di Kotabaru Rp1.000/Jerigen

oleh
oleh

Harga air bersih di sejumlah daerah di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, beberapa hari terakhir bervariasi mulai Rp500 – Rp1.000 per jerigen. <p style="text-align: justify;"><br />"Kami hanya bisa membeli sejerigen air khusus untuk masak dan minum seharga Rp1.000 per jerigen," kata seorang pedagang di Jalan Panorama, Kotabaru, Jumat.<br /><br />Sedangkan untuk kebutuhan mandi, mencuci dan yang lainnya, aluh terpaksa menggunakan air yang sedikit berbau dan berwana kuning.<br /><br />Sejak musim kemarau beberapa bulan ini, sumur-sumur gali di lingkungan perumahan penduduk di Kotabaru kering. Sumur yang berkedalaman kisaran 5 meter – 10 meter itu hanya mampu dimanfaatkan dalam beberapa bulan saja.<br /><br />Sejak musim kemarau beberapa bulan terakhir marak pedagang dadakan yang menjual air dengan menggunakan mobil pick up dan galon kapasitas Rp1.200 liter dengan cara dijajakan.<br /><br />Mereka menjual air tanpa diolah terlebih dahulu seharga Rp70.000 per galon isi 1.200 liter.<br /><br />Sebelumnya, Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kotabaru, Noor Ipansyah, akan memutus pelanggan yang terbukti menjual air bersih kepada warga.<br /><br />"Sanksi tegas tersebut disampaikan kepada para pelanggan agar dalam kondisi kemarau ini saling membantu dan tidak sebaliknya mengambil kesempatan dalam kesempitan dengan menjual air bersih," katanya.<br /><br />Dikatakan, ancaman tersebut disampaikan kepada para pelanggan agar tidak mengkomersilkan air bersih di saat PDAM memberlakukan kebijakan giliran.<br /><br />Pemberlakuan giliran tiga hari tutup dan sehari buka atau yang lainnya itu dilakukan di saat sebagian sumber air milik PDAM masih ada untuk bisa untuk didistribusikan kepada pelangganya.<br /><br />Namun sudah dua bulan terakhir, sumber air yang menjadi andalan PDAM Kotabaru, seperti, Waduk Gunung Ulin, kondisinya sudah kering, dan tidak ada lagi air yang bisa disalurkan kepada pelangganya.<br /><br />"Apabila sekarang PDAM mengoperasikan mobil tangki untuk mendistribusikan air kepada pelanggan, maka air tersebut diperoleh dari bendungan swadaya atau sumur bor masyarakat, dan untuk mendapatkannya PDAM harus memberikan uang imbalan," ujar Ipansyah.<br /><br />Untuk mengantisipasi krisis air bersih, PDAM melakukan beberapa langkah strategis, di antaranya, melakukan pengeboran di titik-titik yang diduga ada sumber air untuk didistrisbsusikan kepada para pelanggannya. (das/ant)</p>