Harga bawang merah di Kabupaten Nunukan Kaltim terus mengalami kenaikan akibat kurangnya suplai dari Sulawesi Selatan. <p style="text-align: justify;">"Saat ini harga bawang merah eceran sudah Rp34.000-Rp35.000 per kilogram," kata Darma, agen bawang merah di Pasar Inhutani Kabupaten Nunukan, Sabtu (6/4).<br /><br />Menurutnya, harga ini mengalami peningkatan sejak dua pekan lalu akibat kurangnya suplai dari Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan dari harga sebelumnya Rp30.000 per kilogram.<br /><br />Ia menambahkan, kekurangan stok bawang merah di Kabupaten Nunukan juga dipengaruhi oleh meningkatkan harga di tingkat petani di Sulawesi Selatan saat ini yang sudah mencapai Rp37.000 per kilogram.<br /><br />"Pedagang di sini (Nunukan) tidak bisa ambil bawang (merah) dari di Sulawesi (Selatan) karena harganya sudah naik Rp37.000 per kg sekarang," ujarnya.<br /><br />Darma memperkirakan harga bawang merah di daerahnya bisa stabil apabila suplai dari Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) yang diperkirakan tanggal 20 April 2013 mendatang.<br /><br />Hanya saja, dia belum bisa memprediksi harga bawang merah asal Bima tersebut tetapi diyakini harga akan mengalami penurunan.<br /><br />Ia mengakui, bawang merah yang dijual pedagang eceran di sejumlah pasar di daerah itu selama ini hanya dipasok dari Sulawesi Selatan karena jangkauannya dekat dan transportasi lancar.<br /><br />Kemudian, dia mengatakan, selain menjual bawang merah asal Sulawesi Selatan sekali-kali juga memasok dari Tawau Malaysia.<br /><br />Namun, bawang merah asal negari tetangga itu kurang diminati masyarakat setempat karena kualitasnya tidak baik, ujarnya seraya menyatakan, harga eceran bawang merah asal Tawau saat ini semakin merosot hingga Rp14.000-Rp15.000 per kilogram dari harga sebelumnya Rp16.000-Rp18.000 per kilogram. <strong>(das/ant)</strong></p>