Harga berbagai jenis beras di pasar tradisional Kota Samarinda mengalami kenaikan antara 1,75 hingga 7,41 persen, terjadinya kenaikan harga karena jumlah permintaan lebih banyak dari pada stok yang tersedia. <p style="text-align: justify;">"Kemarin harga beras cap Teratai masih sebesar Rp8.000 per kilogram (kg), namun hari ini sudah menjadi Rp8.250 per kg, atau naik sebesar 3,13 persen," kata Santoso, penjual beras di los beras Pasar Sungai Dama Samarinda, Jumat. <br /><br />Dilanjutkan, dia dan teman-temannya terpaksa menaikan harga jual beras karena saat membeli beras dari agen juga sudah naik. Dia juga mengaku berat menaikan harga jual, namun jika tidak dinaikkan, maka dia akan merugi. <br /><br />Kemudian beras cap Pandan Wangi juga mengalami kenaikan sebesar 3,13 persen, yakni dari semula seharga Rp8.000 per kg menjadi Rp8.250 per kg. Kenaikan juga terjadi pada beras cap Blekok yang semula Rp8.000 per kg menjadi Rp8.250 per kg. <br /><br />Selanjutnya untuk beras cap Ketupat terjadi kenaikan sebesar 2,07 persen, yakni dari semula seharga Rp7.250 per kg naik menjadi Rp7.400 per kg, kemudian beras cap Ayam Jago naik sebesar 1,75 persen, yakni dari Rp7.125 per kg naik menjadi Rp7.250 per kg. <br /><br />Kenaikan harga tertinggi terjadi pada beras Rapak Lokal IR 64, yakni membumbung hingga 7,41 persen, sebelumnya beras ini seharga Rp6.750 per kg kemudian naik menjadi Rp7.250 per kg. Sedangkan beras cap Sulawesi masih bertahan pada harga Rp7.000 per kg.<strong>(das/ant)</strong></p>