Harga berbagai komoditi kebutuhan keluarga atau rumah tangga di pasaran Banjarmasin, ibukota Provinsi Kalimantan Selatan dan daerah sekitar masih mahal pada H+4 Idul Fitri 1436 Hijriah. <p style="text-align: justify;">"Harga berbagai komoditi masih mahal pada H+4 Idul Fitri 1436 H atau tampaknya seperti harga suasana lebaran," ujar Hj Nurul, seorang ibu rumah tangga di Banjarmasin, yang baru berbelanja dari pasar, Selasa.<br /><br />Ia menunjuk contoh harga ikan gabus (iwak haruan, kata urang Banjar Kalsel) yang masih mencapai Rp65.000/Kg untuk ukuran setengah kilogram per ekor, sebelumnya sekitar Rp45.000/Kg.<br /><br />Begitu pula buah mentimun, pada beberapa hari menjelang lebaran Idul Fitri 1436 H per kilogram hanya Rp4.000,00, kini menjadi Rp8.000,00 atau naik 100 persen.<br /><br />Komoditi lain, seperti cabai rawit yang bisanya cuma Rp1.000 juga naik 100 persen atau menjadi Rp2.000 (dengan perkiraan jumlah yang sama), tutur nenek dari dua cucu itu sambil memperlihatkan beliannya tersebut.<br /><br />"Kita maklum, mungkin karena masih dalam suasana lebaran. Kalau mau beli, ya beli, dan kalau tidak mau beli, tak usah," kata perempuan yang sudah menginjak usia 60 tahun lebih itu. <br />Pasalnya juga, belum semua pedagang berjualan, karena masih ada di antara mereka yang masih mudik berlebaran bersama keluarga di kampung halaman.<br /><br />Keadaan tersebut juga dibenarkan Hj Isna (56), ibu dari dua anak itu, yang habis bebelanja di Pasar Ahad Kertak Hanyar, Jalan A Yani Km7 Banjarmasin.<br /><br />"Aku memang cuma beli iwak haruan, gasan ‘gangan’ (gulai) asam atau gangan ‘kaladi’ (talas)," ucap nenek dari satu cucu tersebut.<br /><br />Sementara itu, Aisyah (37), pedagang ikan basah/air tawar di Pasar Ahad Kertak Hanyar, memperkirakan, kegiatan pasar atau jual beli normal kembali pekan depan.<br /><br />Mengenai pasokan ikan basah ke pasaran, ibu dari tiga anak itu tak bisa memastikan, karena tergantung pada pencarinya.<br /><br />"Tapi dari pengalaman tahun-tahun lalu, awal menjelang musim kemarau ramai menangkap ikan air tawar di perairan umum, dan harga pun bisa turun," katanya. (das/ant)</p>