Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu mencatat harga elpiji ukuran tiga kilogram di kabupaten itu harganya bervariasi antara Rp30 ribu hingga Rp35 ribu. <p style="text-align: justify;">"Harga elpiji di Kabupaten Kapuas Hulu sampai saat ini masih sangat tinggi dan memberatkan semua masyarakat. Pasalnya bila dibandingkan dengan di Pontianak, harga elpiji di Kapuas Hulu perbandingannya mencapai dua kali lipat," kata Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Kapuas Hulu, Ridwan saat dihubungi dari Pontianak, Selasa.<br /><br />Ia melanjutkan, meski pihaknya sudah berupaya menertibkan harga elpiji subsidi yang tinggi tersebut, namun pedagang berdalih terpaksa melakukan hal itu.<br /><br />Alasan mereka, karena di Kabupaten Kapuas Hulu tidak ada stasiun pengisian bahan bakar elpiji SPBE.<br /><br />Sehingga, kata dia, pedagang mendatangkan elpiji dari Pontianak melalui jasa ekspedisi. "Apalagi di daerah perbatasan, masyarakat lebih memilih menggunakan elpiji Malaysia. Karena menurut masyarakat gas asal Malaysia mudah didapatkan, harganya murah dan takarannya dijamin pas," tuturnya. Dia mengatakan, pada tanggal 2 Mei nanti, di Pontianak akan ada rapat dengan Bidang Perdagangan Luar Negeri dan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan.<br /><br />Ridwan berjanji pada rapat tersebut meminta agar Pertamina dihadirkan. Ia pun akan menjelaskan kondisi harga elpiji di Kabupaten Kapuas Hulu.<br /><br />Pihaknya juga akan mengusulkan agar di Kabupaten Kapuas Hulu didirikan SPBE. Sehingga harga elpiji tiga kilogram tidak akan setinggi saat ini lagi.<br /><br />"Apalagi ada rencana pemerintah penggantian dari bahan bakar minyak tanah ke gas. Tentu ini akan riskan, bila di Kabupaten Kapuas Hulu tidak ada agen resmi gas elpiji," katanya. <strong>(phs/Ant)</strong></p>
