Harga Gula Di Pontianak Naik 20 Persen

oleh
oleh

Harga gula pasir yang dijual di Pasar Flamboyan Kota Pontianak sejak sepekan terakhir mengalami kenaikan sebesar 20 persen atau Rp12 ribu/kilogram dari sebelumnya Rp10 ribu/kilogram. <p style="text-align: justify;">"Harga gula naik karena pasokan dari agen berkurang sehingga harga beli kami menjadi naik," kata Acung (45) salah seorang pedagang berbagai kebutuhan pokok di Pasar Flamboyan Pontianak, Jumat.<br /><br />Ia menjelaskan, kenaikan harga gula murni dipicu karena pasokan berkurang bukan karena tingginya permintaan menjelang Natal dan Tahun Baru.<br /><br />"Kami sebenarnya tidak ingin menaikkan harga gula, karena harga beli kami juga tinggi sehingga terpaksa harganya ikut naik," ujar Acung.<br /><br />Dari pantauan di Pasar Flamboyan, selain harga gula yang naik dalam sepekan terakhir, harga telur ayam ras juga mengalami kenaikan sebesar Rp100/butir hingga Rp150/butir atau Rp1.150/butir hingga Rp1.200/butir, minyak goreng curah dari Rp9 ribu/kilogram menjadi Rp10 ribu/kilogram, untuk kebutuhan pokok lainnya rata-rata stabil.<br /><br />Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Barat, Soezarsono Soekran mengatakan, kelangkaan gula yang sempat terjadi di provinsi itu disebabkan terhambatnya pasokan akibat cuaca buruk.<br /><br />"Ombak dalam kondisi tinggi, ini faktor alam sehingga menyulitkan pengiriman pasokan ke Kalbar," katanya.<br /><br />Menurut dia, pada Minggu (18/12), telah masuk 9.200 ton gula pasir ke Pelabuhan Pontianak. Gula-gula tersebut telah dibongkar dan didistribusikan ke kabupaten/kota masing-masing sebanyak lima truk.<br /><br />Sedangkan Kamis (22/12), juga masuk kembali kapal yang membawa 100 ton gula pasir. Kemudian, lanjut dia, dalam beberapa hari mendatang juga akan datang lagi sebanyak 300 ton.<br /><br />Ia yakin, pasokan tersebut mampu memenuhi permintaan masyarakat Kalbar terutama menjelang Natal dan Tahun Baru. "Kebutuhan di Kalbar dalam satu bulan sekitar 5 ribu ton. Stok kita sekarang kelebihan sekitar empat ribu ton, bahkan kalau melihat kebutuhan normal, sampai tiga bulan ke depan, stok kita masih tersedia," ujar dia.<br /><br />Namun ia enggan berkomentar kaitan antara kelangkaan gula di Kalbar dengan maraknya razia gula ilegal dari Malaysia oleh pihak terkait.<br /><br />Ia juga berharap, pedagang tidak semena-mena menaikkan harga gula. Ia mengungkapkan, harga dari agen ke distributor di Pontianak sebesar Rp9.600 per kilogram.<br /><br />"Kalau memperhitungkan ongkos angkut dan mencari keuntungan yang wajar, kita bisa memaklumi. Kita harapkan pedagang jangan sampai mematok harga semaunya. Kalau Rp13 ribu atau Rp14 ribu per kilogram, itu sudah kelewatan," kata dia.<br /><br />Untuk itu, ia mengingatkan agar pedagang tidak memanfaatkan momen Natal dan Tahun Baru dengan menaikkan harga secara berlebihan.<br /><br />Sedangkan untuk kebutuhan pokok lainnya, ia meminta masyarakat tenang karena secara umum dalam keadaan aman. Sementara untuk beras, Soezarsono mengakui bahwa ada sedikit kenaikan khususnya kelas menengah ke atas. Kenaikan harga beras juga diakibatkan oleh faktor alam/cuaca yang menghambat proses pengiriman.<br /><br />Tetapi untuk beras lokal atau menengah ke bawah, justru mengalami penurunan, sebab di beberapa daerah terjadi panen raya. Bulog Kalbar juga akan segera menyalurkan beras miskin ke-13.<br /><br />"Kami juga mengimbau agar BUMN yang ada di Kalbar menggelar pasar murah di seluruh Kalbar," kata Soezarsono Soekran.<br /><br />Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Kalbar, Haryo Bawono mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir akan ketersediaan beras karena stok di gudang Bulog aman sampai Maret 2012. <strong>(phs/Ant)</strong></p>