Harga Karet Di Pedalaman Barito Naik

oleh
oleh

Harga karet jenis slab di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah pada awal Oktober 2011 kembali naik menjadi Rp17.000 per kilogram, sebelumnya turun hingga Rp14.000 per kg. <p style="text-align: justify;">Naiknya harga karet merupakan yang pertama dialami pada awal bulan Oktober ini, kata Septa, seorang petani karet Desa Kandui Kecamatan Gunung Timang, Kamis.<br /><br />Menurut Septa, membaik harga karet tersebut membuat petani di kabupaten pedalaman Sungai Barito kembali bergairah, karena harga karet ini sebelumnya sempat anjlok.<br /><br />Berfluktuasinya harga karet ini diduga akibat permainan para tengkulak yang menguasai penjualan karet di daerah ini dengan menyesuaikan harga pasar di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.<br /><br />"Masalahnya para petani setempat masih tergantung kepada para tengkulak karena di daerah ini tidak ada pabrik karet, padahal hasil panen karet cukup banyak," katanya.<br /><br />Septa mengatakan, naiknya harga karet ini sesuai pengakuan para spekulan karena pihak pabrik di Banjarmasin juga menaikan harga karet rakyat tersebut.<br /><br />Kenaikan harga tersebut dengan alasan persediaan karet di gudang mulai berkurang sehingga mereka membutuhkan bahan baku karet dalam jumlah yang memadai.<br /><br />"Kami berharap harga karet ini kembali naik guna membantu petani, apalagi pada Oktober 2011 diperkirakan sudah memasuki musim penghujan sehingga aktivitas menyadap karet terganggu, sehingga produksi berkurang," katanya.<br /><br />Karet merupakan salah satu komoditas unggulan kabupaten di pedalaman Kalteng, karena sebagian besar masyarakat mengusahakan perkebunan karet baik bibit lokal maupun unggul.<br /><br />Perkebunan karet rakyat terdapat di enam kecamatan seluas 52.970 hektare dengan produksi mencapai 47.107 ton jenis slab per tahun. <strong>(das/ant)</strong></p>